TEGAL – Video kekerasan yang melibatkan enam siswa SMK 3 Kota Tegal viral di sosial media. Video berdurasi satu menit lebih dua detik memperlihatkan enam siswa berdiri berjajar dipukuli pada bagian perut secara bergilir oleh seniornya. Video juga viral di Grup Facebook, Komunitas Warga Tegal dengan ratusan komentar sejak diunggah pada Rabu (29/8) lalu.
“Iya memang benar. Yang dipukuli itu siswa baru tingkat 1. Sedangkan yang memukuli adalah siswa tingkat 2,” kata Wakil Kepala Kesiswaan, Bambang saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Bambang mengatakan, yang terlibat pada video merupakan siswa Jurusan Gambar Bangunan dan video itu diketahui sudah ada sejak seminggu yang lalu, namun baru tersebar viral hari ini (Rabu, 29/8).
Bambang berjanji akan mengusut masalah tersebut. Bisa saja video tersebut hanya sekedar gurauan antara kakak dan adik kelas.
“Kita belum tahu karena para siswa yang terlibat pemukulan divideo sedang Kunjungan Industri (KI) ke Jakarta. Insya Allah, Senin (3/9) kita akan panggil bersama masing-masing orang tuanya,” tutur Bambang.
Bambang berjanji pabila benar dalam video itu murni kekerasan, Bambang akan mengambil tindakan tegas karena tindakan tersebut tidak sepatutnya ada di lingkungan sekolah.
Dia juga menampik, adanya tradisi sweeping yang dilakukan kakak kelas terhadap anak-anak baru. Menanggapi beredarnya video kekerasan SMKN 3 Tegal, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan (PPTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Tegal, Sudoro dan Mahmudi kepada awak media, prihatin atas kejadian tersebut.
“Kami sudah menemui pihak sekolah dan dari pihak sekolah akan membuat tim untuk mengusut kasus kekerasan yang beredar di masyarakat, kita sangat menyayangkan, SMKN 3 Tegal sudah memiliki prestasi tingkat nasional tercoreng dengan kasus tersebut,” tutur Sudoro.
Sudoro menambahkan, meskipun SMK adalah kewenangan Provinsi namun, pihaknya tetap memberikan bimbingan terhadap SMKN 3 Tegal dan hasil pertemuan dengan pihak sekolah akan dilaporkan ke Walikota Tegal.
Katua Komisi I DPRD Kota Tegal, yang membidangi pendidikan, Hery Budiman menyatakan, sangat priatin dengan adanya insiden yg di lakukan siswa SMK 3 dengan kekerasan terhadap adik siswa.
Komisi I DPRD Kota Tegal akan mengundang pihak terkait, kepala sekolah dan siswa yg bersangkutan. “Komisi 1 DPRD Kota Tegal juga akan mengundang dinas pendidikan provinsi karena SMK kewenangan provinsi, kami menekan dinas provinsi untuk memberi sanksi kepada siswa yang telah melakukan tindak kekerasan kepada adik kelasnya,” kata Hery Budiman. (Suarabaru.id/nin)