WONOGIRI – Pihak ketiga dari jajaran Polwan Polres Wonogiri bersama pengurus Bhayangkari Cabang Wonogiri, dan komunitas masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Wonogiri Manunggal Sedya (Pawonmas), peduli memberikan bantuan air bersih bagi warga masyarakat di Wonogiri selatan yang dilanda kekeringan. Bantuan air bersih dari Polwan dilakukan bersamaan dengan kegiatan bakti sosial (Baksos) terkait dengan peringatan HUT Ke 70 Polwan yang dipadukan dengan peringatan Hari kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) Ke 66 Tahun 2018.
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, menyatakan, jumlah bantuan air bersih yang diberikan sebanyak 20 mobil tangki. Penyerahannya dilaksanakan di Pendapa Kecamatan Pracimantoro (40 Kilometer arah barat daya Kota Wonogiri), dipimpin oleh Kapolres yang diwakili Wakapolres Kompol A Aidil Fitri Syah bersama Kabag Sumda Kompol Hadijah Shahab dan Kasat Lantas AKP Dwi Erna, beserta Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Wonogiri Ny Rini Aidil. Diterimakan melalui Camat Pracimantoro yang diwakili oleh Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Pracimantoro, Ikhsanudin, didampingi Kapolsek Pracimantoro AKP Dwi Krisyanto. Untuk selanjutnya, bantuan itu kemudian didistribusikan masing-masing 10 mobil tangki ke Desa Petirsari dan Desa Gambirmanis, untuk membantu warga pedusunan yang kekeringan.
Dari komunitas masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Wonogiri Manunggal Sedya (Pawonmas), juga peduli memberikan bantuan air bersih sebanyak 100 mobil tangki. Bantuan ini didistribusikan ke masyarakat di tiga kecamatan. Yakni ke Kecamatan Pracimantoro sebanyak 40 mobil tangki dan masing-masing sebanyak 30 mobil tangki ke wilayah Kecamatan Paranggupito dan Giritontro.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, di puncak musim kemarau sekarang ini, tercatat ada sebanyak 47.944 jiwa (13.712 KK) penduduk yang dilanda kekeringan. Mereka tersebar di 31 desa, di tujuh dari 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Hal ini terjadi, karena telaga-telaga tandon air dan bak Penampungan Air Hujan (PAH), yang selama ini menjadi andalan untuk pemenuhan kebutuhan air bagi keperluan hidup sehari-hari, sudah pada mengering.
Ketujuh kecamatan yang dilanda kekeringan tersebut, terdiri atas Kecamatan Pracimantoro sebanyak 17.599 jiwa (4.877 KK) di 5 desa, Kecamatan Paranggupito sebanyak 7.562 jiwa (2.423 KK) di 8 desa, Kecamatan Giritontro sebanyak 10.653 jiwa (3.330 KK) di 5 desa, Kecamatan Giriwoyo sebanyak 2.864 jiwa (784 KK) di tiga desa. Berikut di Kecamatan Nguntoronadi sebanyak 1.425 jiwa (358 KK) di 3 desa, di Kecamatan Eromoko sebanyak 6.199 jiwa (1.438 KK) di 4 desa, dan di Kecamatan Manyaran sebanyak 1.642 jiwa (552 KK) di dua desa.(suarabaru.id/bp)