WONOGIRI – Diduga karena konsleting listrik, rumah toko (Ruko) ‘Gading Berkah’ musnah terbakar. Tidak ada korban jiwa, karena saat kebakaran terjadi, pemilik dan istrinya tengah pergi berbelanja ke pasar. Musibah kebakaran Ruko milik Yatman (55) di Dusun Gading RT 3/RW 12, Desa Purwoharjo, Kecamatan Karangtengah (70 Kilometer arah tenggara Kota Wonogiri) ini, berlangsung Senin siang (23/7).
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Karangtengah Iptu Sentot Garjito, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, menyatakan, pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Tapi diduga kuat, sumber api yang memusnahkan Ruko, dipicu adanya konsleting listrik pada jaringan yang terpasang di dalam Ruko.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, Ruko yang terbakar merupakan bangunan permanen lantai dua, berukuran panjang 12 Meter dan lebar 6 Meter. Sehari-harinya, Ruko milik Yatman ini berjualan bahan bangunan. Juga menampung pembelian cengkeh dan empon-empon. Sehingga ketika musnah terbakar, nilai taksir kerugiannya mencapai lebih dari Rp 200 juta. Sebab, ikut musnah terbakar simpanan uang tunai, barang dagangan yang dijajakan di Ruko, simpanan panenan cengkeh sebanyak 4,5 Kuintal, berikut perkakas rumah tangga termasuk dua buah televisi. Saat terjadi kebakaran, pemilik Ruko Yatman dan istrinya Ny Sutiyem, tengah pergi ke pasar. Ruko ditinggalkan kosong dalam kondisi tutup dikunci dari luar.
Musibah kebakaran Ruko ini, diketahui oleh tetangga, yang kemudian peduli memberikan pertolongan pemadaman. Tapi upaya pemadaman terkendala karena di lokasi tidak tersedia air, juga tidak ada tabung gas pemadam kebakaran (Damkar). Di sisi lain, pintu Ruko dikunci oleh pemiliknya, sementara api berkobar di ruang dalam Ruko. ”Awalnya diketahui ada kepulan asap yang membumbung dari dalam Ruko, kemudian disertai kobaran api yang makin membesar,” tutur Sularso (42). Tetangga Yatman ini, kemudian berteriak-teriak meminta pertolongan warga setempat, untuk membantu pemadaman. ”Tapi api cepat berkobar, karena membakar barang dagangan di dalam toko, seperti minyak terpentin dan minyak cat, juga dagangan lain yang mudah terbakar,” tutur saksi Aris Widodo. Upaya mendatangkan mobil unit Pemadam Kebakaran (Damkar) dari Pemkab Wonogiri, terkendala oleh rentang jarak ke lokasi kebakaran yang jauh.
Langkah pemadaman dilakukan secara manual oleh para relawan siaga bencana bersama pamong desa dan warga masyarakat, dibantu aparat dari Koramil, Polsek dan Kantor Kecamatan Karangtengah. Api dapat dipadamkan setelah berlangsung kebakaran selama dua jam lebih, ketika barang yang dapat terbakar telah musnah dilalap jago merah.(suarabaru.id/bp)