MAGELANG- Pemkot Magelang mempromosikan berbagai macam produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) warganya ke Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada 7 Mei 2018. Tujuannya untuk memperluas pemasaran ke luar provinsi.
Kegiatan promosi produk UMKM tersebut dilakukan dalam kunjungan program kemitraan antara Bagian Humas Pemkot Magelang dengan para wartawan ke Kota Batam. Acara itu juga diikuti Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina dan Sekda Sugiharto.
Rombongan dari Kota Magelang diterima Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Batam, Gintoyono.
Berbagai produk UMKM yang diserahkan wakil wali kota dan sekda antara lain syal batik rmotif khas Magelang ‘watertorn’, keripik paru daun singkong, manisan salak pondoh, permen jeli salak, keripik sayur terong, keripik sayur pegagan, keripik sayur sledri, keripik sayur wortel, kerupuk tahu, sirup jahe dan kain batik motif magelangan lainnya. ‘’Semoga berbagai produk itu makin dikenal luas, terutama di Kota Batam,’’ pinta Windarti.
Dia menerangkan, Kota Magelang tidak memiliki sumber daya alam, maka sektor UMKM menjadi salah satu program andalan Pemkot Magelang dalam pembangunan. Selain itu, juga dua bidang jasa lainnya yaitu pendidikan dan kesehatan.
Pada pertemuan itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Batam, Gintoyono menjelaskan tentang berbagai program pembangunan di Kota Batam.
Selain itu juga mengemukakan pentingnya peningkatan keterampilan warga, guna menghasilkan produk ekonomi kreatif dan industri rumah tangga.
‘’Di Batam produk UMKM ditangani melalui PKK dan Dinas Koperasi. Juga Dinas Perindag selalu memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat. Pelatihan pengemasan produk menjadi kebutuhan penting,’’ ujarnya.
Menurutnya, pengemasan produk sangat penting. ‘’Kami kalah dengan seberang (Singapura)karena masalah pengemasan. Mereka beli produk dari sini, di Singapura dikemas menarik kemudian jadi brand mereka. Setelah itu masuk lagi ke Batam. Karena itu, UMKM di sini dilatih mengemas produk hingga menarik,’’ jelasnya.
Mengenai batik, Gintoyono juga menginginkan memiliki batik khas yaitu batik gonggong. Namun pembatiknya ternyata orang Yogyakarta. (SMNet.Com/dh)