MAGELANG- Sebanyak 250 ribu anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) yang tersebar di 35 kabupatenj/kota Se Jawa Tengah siap mengamankan pelaksanaan pemungutan suara pada pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah pada 27 Juni mendatang.
‘’Mereka akan menjaga 64.171 tempat pemungutan suara (TPS) di 35 kabupaten /kota se- Jawa Tengah pada pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah pada 27 Juni mendatang,’’ kata Pelaksana Harian ( Plh) Kepala Satpol PP Provinsi Jateng, Ninik Mardiastuti usai apel Siaga Kesiapan Satlinmas dalam rangka pengamanan Pilgub Jateng dan Pilkada serentak se- Eks Karesidenan Kedu yang dipusatkan di Alun-alun Kota Magelang, Kamis ( 26/4).
Dia menerangkan, dalam tugasnya satlinmas berkoordinasi dengan unsur keamanan lainnya, yakni TNI dan Polri.
Untuk membekali para anggota linmas yang akan bertugas
mengamankan Pilgub Jateng dan pilkada serentak di tujuh
kabupaten/kota di Jateng ini, pihaknya akan memberikan bimbingan teknis baik mental maupun fisik dalam melakukan pengamanan, baik dalam menjaga TPS maupun yang bertugas di luar TPS.
‘’ Mereka akan digembleng dalam pendidikan, yakni di Depo Pendidikan dan kejuruan ( Dodikjur ) Rindam IV/Diponegoro selama tiga hari,’’ ujar Ninik yang juga menjabat Sekretaris Satpol PP Provinsi Jateng tersebut.
Dia menambahkan, satlinmas merupakan telinga pemerintah untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan keamanan di wilayahnya. Selain bertugas untuk mengamankan TPS, anggota satlinmas juga bertugas sebagai penegak ketertiban umum dan membantu Satpol PP dalam tugas menertibkan alat peraga kampanye.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutannya
yang dibacakan Wakil Walikota, Windarti Agustina, meminta para anggota satlinmas untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, sehingga dapat lebih profesional, kompeten dan berintegritas.
Faktor penting dan harus diperhatikan oleh para anggota satlinmas dalam menjalankan tugasnya tersebut adalah berkoordinasi ,integrasi dan sinkronisasi dengan jajaran vertikal seperti KPU, Panwaslu, TNI, Polri dan Kesbangpol di masing-masing daerah.
Selain itu perlu dilakukan pendekatan kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat agar bersedia turut serta berperan aktif dalam mencegah dan menyelesaikan potensi gangguan ketertiban umum dengan mengedepankan prinsip-prinsip kearifan lokal.
‘’Linmas sangat diperlukan untuk menjaga lancarnya pilkada nanti. Mereka juga harus berkoordinasi dengan pihak terkait, menjalin pendekatan dengan tokoh agama agar tercipta keadaan yang damai, teduh serta meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing,’’ tegasnya. (SMNet.Com/dh)