blank
Forkompinda Jepara bersama pengelola Pondok Pesantren

JEPARA(SUARABARU)– Sejak Sabtu lalu, para santri  baru di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlotul Mubtadiin Balekambang, Desa Gemiring Lor Kecamatan Nalumsari telah mulai masuk. Namun Ponpes ini menerapkan protokoler kesehatan ketat kepada santri yang mulai masuk ponpes.

Ratusan santri dari berbagai wilayah ini  diserahterimakan orang tua kepada pengasuh ponpes, di masjid putra, Sabtu lalu dalam acara Launching Ponpes Siaga Candi, silaturahmi dan serah terima santri baru.

Hadir dalam acara ini   Bupati Jepara Dian Kristiandi, Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto, Dandim 0719/Jepara Letkol Arm Suharyanto, dan Kajari Jepara Saiful Bahri. Pada acara ini Kapolres Jepara juga telah menyerahkan bantuan 2.500 buah kepada pengelola pondok pesantren.

blank
Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto saat menyeahkan bantuan masker ke pengelola pondok pesantren.

Menurut pengasuh Ponpes Raudlotul Mubtadiin KH. Ma’mun Abdullah Hadziq, selain harus mengikuti rapid test, sekitar 256 santri baru ini akan menjalani karantina selama 14 hari di sekitar ponpes sebelum melakukan aktivitas belajar dan berkumpul dengan santri yang lama.

Dijelaskan, untuk memastikan bahwa protokol kesehatan dapat dijalankan, iihak ponpes, sudah menyediakan berbagai fasilitas penunjang dalam penerapan protokoler kesehatan. Fasilitas cuci tangan juga tersedia di banyak sudut ponpes ini. “Termasuk santri juga akan diberikan masker,” imbuhnya.

Sementara kepada para orangtua santri, KH. Ma’mun mewanti-wanti agar tidak menjenguk putranya ketika sudah masuk ke ponpes. “Yakin lah di dalam pondok lebih aman, karena santri tidak bisa keluar masuk dengan mudah” jelasnya.

Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan, ponpes yang akan melakukan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan dan menerapkan protokoler kesehatan dengan ketat. “Jika belum bisa menerapkan, maka pemerintah belum bisa memberikan izin,” ujar Bupati Jepara.

Hadepe – ua