PEMALANG (SUARABARU.ID) – Masyarakat Kabupaten Pemalang saat ini tengah digegerkan dengan langkanya daging ayam. Sebelumnya, di media sosial beredar gambar surat perjanjian para pedagang ayam se-Pasar Pemalang untuk melakukan aksi libur total dari 3 sampai 5 Juli 2020.
Dari penelusuran suarabaru.id hal itu benar adanya. Jumat (4/7/2020) Pasar Hewan Pemalang nampak sepi dari penjual ayam pedaging (putih), hanya ada penjual ayam petelur (merah).
Saat dimintai keterangan, salah satu penjual ayam merah yang tak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa aksi libur total yang dilakukan para pedagang ayam putih dikarenakan harganya yang melambung tinggi.
“Karena ayam putih harganya melambung tinggi, makanya para pedagang pada demo, cuma itu yang saya tau,” ujarnya.
Mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemalang Hepi Priyanto menerangkan, melambungnya harga ayam pedaging juga merupakan dampak dari pandemi covid-19.
“Ketika covid-19, di satu sisi produksinya tinggi tapi penjualannya tidak laku karena masyarakat tidak mampu saat itu, begitu kemudian dikurangi produksinya dan masyarakat mulai bangkit, ayam sudah sedikit akhirnya harga tinggi,” terangnya.
Hepi mengatakan bahwa suplayer utama ayam di Pemalang asalnya dari Jogja. “Celakanya kita nampaknya distributor di Pemalang itu perwakilan-perwakilan, bosnya itu katanya di Jogja,” kata Hepi.
Hepi mengatakan bahwa untuk menangani hal tersebut, Diskoperindag akan memanggil pihak-pihak terkait. “Kita tentunya akan memanggil pihak-pihak terkait, baik pedagangnya maupun distributornya,” pungkas Hepi Priyanto.
Eriko GD