CILACAP (SUARABARU.ID)– Akibat cuaca buruk di perairan selatan Pulau Jawa yang sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir, membuat banyak nelayan tidak melaut. Hal ini akhirnya berimbas pada aktivitas lelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pandanarang, Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, menjadi sepi.
”Pelelangan dalam beberapa waktu terakhir sepi sekali. Bahkan di TPI Pandanarang tidak ada pelelangan,” kata Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang, Tarmuji di Cilacap, Rabu (24/6/2020).
Kendati demikian, sejumlah nelayan yang nekat melaut tetap melayani penjualan untuk memenuhi kebutuhan pedagang, tanpa melalui proses lelang.
BACA JUGA : Perluas Layanan Bisnis, Bank Jateng KC Cilacap Luncurkan 2 Unit Mobil Kas Keliling
Menurut dia, kondisi itu murni karena faktor cuaca di perairan selatan Jawa, khususnya Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sering terjadi gelombang tinggi.
”Kondisi cuaca pun sering berubah-ubah. Selain itu, alat tangkapnya juga masih kurang mumpuni, sehingga hasil tangkapannya sedikit,” ujarnya.
Dengan demikian, tidak melautnya nelayan Cilacap khususnya Pandanarang, bukan disebabkan tidak adanya Surat Persetujuan Berlayar (SPB), melainkan karena faktor cuaca.
Ditambahkan dia, nelayan Pandanarang yang mayoritas kapalnya di bawah lima gross tonage (GT), telah memiliki surat-surat yang berkaitan dengan pelayaran, sehingga tidak ada kendala saat melaut.
Fasilitasi Nelayan
Kelompok Pandanarang sendiri saat ini beranggotakan 1.032 nelayan, dengan jumlah armada sekitar 480 kapal yang berukuran di bawah lima GT.
”Kebetulan dari HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), memfasilitasi nelayan untuk mendapatkan surat-surat yang diperlukan dalam pelayaran,” imbuh Tarmuji.
Dalam kesempatan terpisah, analis cuaca Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan menyatakan, gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jabar-DIY, maupun Samudera Hindia selatan Jabar-DIY.
Oleh karena itu, pihaknya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, yang berlaku hingga Kamis (25/6/2020), dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.
Angin Timuran
”Peringatan dini gelombang tinggi ini kami keluarkan, karena tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudera Hindia selatan Jateng-DIY, diperkirakan berkisar 4-6 meter, dan masuk kategori sangat tinggi, sehingga berbahaya bagi pelayaran,” paparnya.
Rendi juga memperkirakan, gelombang tinggi masih berpotensi dalam beberapa pekan ke depan, karena wilayah perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa, saat sekarang sedang memasuki musim angin timuran.
Selain gelombang tinggi, masyarakat di pesisir selatan Kabupaten Cilacap diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya rob, karena pasang maksimum pada Rabu (24/6/2020), pukul 10.00 WIB, berpotensi mencapai 2,1 meter dan pada Kamis (25/6/2020), pukul 10.00-11.00 WIB, mencapai dua meter.
Ant-Riyan