blank
Suasana test massal Universitas Hasanuddin pada 16-17 Juni 2020.ANTARA/HO/Humas Unhas

MAKASSAR, (SUARABARU.ID) – Tim Satgas COVID-19 Unhas mencatat sebanyak 25 pegawai Universitas Hasanuddin terpapar virus corona usai dilakukan tes massal pada 16-17 Juni 2020.

Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas Prof dr Budu SpM(K) M MedEd PhD di Makassar, Selasa menyebutkan pada awalnya ditemukan sebanyak 17 pegawai yang reaktif, namun setelah seluruh pegawai dites, ditemukan sebanyak 37 orang yang reaktif.

Sesuai standar pencegahan penularan virus corona, seluruh pegawai ini kemudian diambil tindakan lanjutan, yaitu dengan melakukan karantina mandiri dan melakukan test sweb (PCR) untuk memastikan bahwa mereka yang reaktif betul terinfeksi COVID-19.

Unhas telah menerima hasil pemeriksaan swab (PCR) terhadap ke-37 pegawai yang reaktif pada Selasa. Sebanyak 25 pegawai ditemukan positif terinfeksi COVID-19 walaupun sampai saat ini belum ada gejala klinis baik ringan maupun berat.

“Seluruh pegawai yang dinyatakan positif tersebut kondisinya dalam keadaan sehat, tidak ada gejala sakit apapun yang kita temukan,” katanya.

Dekan Fakultas Kedokteran ini menjelaskan bahwa langkah melakukan screening (pemeriksaan) terhadap seluruh pegawai Unhas ini merupakan langkah yang sangat strategis. Dengan melakukan pemeriksaan ini, Unhas berkomitmen total dalam upaya memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19.

“Coba bayangkan kalau kita tidak melakukan pemeriksaan massal. Mereka ini tentu bisa menjadi sumber penularan bagi ribuan pegawai lainnya. Sekarang kita segera memutus rantai sebaran,” kata Prof. Budu.

Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA menjelaskan bahwa masyarakat harusnya memiliki cara pandang baru terhadap COVID-19. Virus ini memang menyebar dan berada di sekitar tetapi ini bukan hal memalukan. Siapa saja, tanpa kenal strata sosial, berpotensi terpapar.

“COVID-19 bukan aib. Ini bukan hal memalukan. Jangan takut memeriksakan diri, dan jangan malu jika terkena. Unhas memilih langkah ini untuk memberikan contoh, sambil menyiapkan protokol untuk tindak lanjut. Jika kita menemukan ada yang positif, protokol pencegahan akan segera bekerja,” kata Prof. Dwia.

Rapid test massal ini dilakukan dalam rangka pencegahan penularan COVID-19, Universitas Hasanuddin intensif melakukan langkah aktif dan progresif untuk turut serta melakukan pencegahan COVID-19 sejak dua minggu terakhir.

Langkah tersebut diambil menindaklanjuti laporan bahwa empat pegawai ditemukan positif terinfeksi.

Berdasarkan contact tracing, keempat pegawai tersebut kemungkinan terpapar dari luar kampus. Meskipun demikian, Unhas berkomitmen untuk memastikan seluruh pegawai dalam keadaan sehat dan terhindar dari infeksi virus corona. Rektor Unhas memerintahkan agar seluruh pegawai sebanyak 2.000 orang menjalani rapid test sebagai langkah pencegahan penularan.

Prof Budu lebih lanjut menjelaskan Tim Satgas COVID-19 Unhas telah menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk menangani pegawai Unhas yang terinfeksi COVID-19. Secara medis, langkah pertama adalah segera melakukan isolasi dan karantina secara ketat.

“Kita kemudian melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Gugus Tugas Provinsi, dan Satgas Kota Makassar. Untuk mereka yang positif, kita akan berikan pilihan untuk isolasi di hotel. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Provinsi untuk hal ini,” kata Prof. Budu.

Selanjutnya, Prof Budu juga menjelaskan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Kota Makassar dan Dinas Kesehatan Kota untuk melakukan contact tracing (penelusuran riwayat kontak). Selain itu, juga Dinas Kesehatan Kota diminta untuk melakukan proses komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada keluarga dan kerabat dari pegawai yang ditemukan positif tersebut.

“Intinya, kita ingin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa jangan takut, jangan malu, dan jangan minder kalau terkena COVID-19. Kita akan melakukan langkah terbaik untuk mengatasinya,” ujarnya.

“Apalagi kalau kita lihat, pegawai kita yang positif ini risikonya rendah, karena tidak ada gejala. Mudah-mudahan dengan penanganan yang baik mereka akan segera sembuh dan bersih dari virus corona,” lanjut Prof. Budu.

Secara kelembagaan, Unhas akan memfasilitasi dukungan penanganan terhadap para pegawai yang terinfeksi COVID-19. Mereka tidak perlu membayar biaya pemeriksaan dan perawatan di hotel (bagi yang memilih untuk isolasi dan karantina di hotel).

“Pegawai-pegawai Unhas yang positif COVID-19 ini nampaknya belum perlu dirawat di rumah sakit. Mereka tidak ada gejala, dan memiliki imun yang cukup baik. Sambil merawat, kita juga akan mempersiapkan mereka menjadi Duta COVID, sehingga jika mereka sembuh nantinya, mereka dapat memberi informasi yang jelas tentang corona kepada orang sekitarnya dan masyarakat,” kata Prof Budu.

Ant-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini