TEGAL (SUARABARU.ID) – Air laut pasang atau rob yang melanda di sejumlah wilayah di Kota Tegal, menjadi perhatian kalangan anggota DPRD Kota Tegal.
“Pemerintah Kota Tegal harus membuat kajian terkait rob dan banjir yang selama ini melanda di Kota Tegal,” kata Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro usai memimpin rapat, Kamis (11/6/2020).
Kusnendro menambahkan, masa penerapan new normal, Pemerintah Kota Tegal diminta fokus menangani 3 bidang. Ketiganya yakni Kesehatan, Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan Pemulihan Ekonomi.
“Terkait dengan bidang kesehatan, maka di dalam penerapan new normal perlu menyiapkan alat kesehatan. Itu sebagai syarat agar protokol kesehatan dilaksanakan disetiap lokasi yang menimbulkan kerumunan massa. Seperti perbankan, pusat perbelanjaan dan pariwisata,” katanya.
Pemeriksaan dengan menggunakan rapid test harus terus dilaksanakan. Memang saat ini sudah dilakukan, namun perlu diteruskan.
Selanjutnya, kata Kusnendro, berkenaan dengan JPS, Pemkot harus menyelesaikan pemberian bantuan kepada orang yang terdampak covid-19 dan belum menerima sama sekali. Sehingga Dinsos harus melakukan pendataan kembali terhadap orang-orang yang belum menerima bantuan, baik pusat, Provinsi maupun daerah.
“Terkait pemulihan ekonomi, pemerintah harus memberikan kejelasan terkait pembukaan tempat pariwisata. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” tandasnya.
Sampai saat ini menurut Kusnendro tempat pariwisata, buka belum sepenuhnya karena belum ada surat resmi. Karenanya, Pemkot harus segera memberikan surat untuk membuka kembali di sektor pasiwisata dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, kegiatan PKL tetap diberikan ruang, dengan standar kesehatan.
Kusnendro berharap agar kegiatan pengamanan dan operasi yang sudah dilakukam jangan sampai berhenti. Hingga masyarakat sadar untuk kesehatan dengsn menerapkan protokol kesehatan.
Nino Moebi