blank
Dalam melakukan penyemprotan massal disinfektan, Tim Gabungan GTPP Covid-19 Kabupaten Wonogiri, menyertakan gunner sprayer (semprot meriam) milik PMI.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Seorang pemudik dari Jakarta yang pulang kampung ke Wonogiri, dikabarkan meninggal karena sakit sulit bernapas. Ini menjadi perbincangan masyarakat, karena indikasi sulit napas dikait-kaitkan seperti pada penderita Corona Virus Disease (Covid)-19.

Sementara itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Wonogiri, giat melakukan semprotan massal disinfektan di 14 lokasi. Bersamaan penyemprotan, juga dilakukan sosialisasi pencegahan wabah virus corona secara mobilling, yang dibarengi membagi-bagikan masker kepada warga masyarakat.

Pemudik yang meninggal saat pulang kampung tersebut, diindentifikasi bernama Mulyono (55), warga Dusun Benowo, Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Korban pulang kampung, Senin (8/6) lalu, karena mednjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

blank
Bersamaan dengan penyemprotan disinfektan massal, juga dilakukan sosialisasi pencegahan wabah virus corona dan pembagian masker kepada masyarakat.

Bukan Covid
Terkait dengan kematiannya itu, diperoleh konfirmasi bahwa dia meninggal bukan karena terserang Covid-19. Konfirmasi ini diberikan Rabu malam (10/6), oleh Camat Manyaran, Purwadi, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri, Dokter Adhi Dharma. ”Meninggal bukan karena Covid-19,” tegas keduanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, puncak jumlah pemudik di wilayah Wonogiri terjadi pada Tanggal 26 Mei 2020 lalu, yakni sebanyak 59.593 orang. Belakangan ini, jumlahnya berangsur-angsur makin berkurang.

Up date data pemudik yang masih bertahan di Wonogiri, Selasa (9/6), tercatat sebanyak 49.705 orang. Atau telah berkurang sebanyak 9.888 orang. Pengurangan terjadi, karena sebagai kaum boro (perantau) telah pada kembali ke kota.

blank
Data terkini jumlah pemudik beangsur-angsur berkurang, dari semula 59.593 tinggal 49.705 orang. Yang positif corona tinggal satu orang menjalani karantina khusus.

Telah Sembuh
Untuk data pasien positif corona, tinggal satu orang yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Satu pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, telah dinyatakan sembuh. Untuk PDP, ada satu pasien yang dirawat di rumah sakit.

Dalam upaya melakukan pencegahan wabah virus corona, Tim GTPP Covid-19 Kabupaten Wonogiri, giat melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di 14 lokasi di dua kecamatan. Yakni di Kecamatan Bulukerto dan Kecamatan Kismantoro.

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, selaku Pimpinan Puskodal Covid-19 Kabupaten Wonogiri, menyatakan, Rabu (10/6), Tim Gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Wonogiri, melaksanakan tiga kegiatan di Kecamatan Bulukerto dan Kismantoro.

Bagi Masker

Tiga kegiatan itu, terdiri atas mengadakan sosialisasi mobilling, penyemprotan massal disinfektan, dan pembagian masker di area fasilitas umum masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di 14 titik.

blank
Personel dari BPBD Kabupaten Wonogiri, melaksanakan penyemprotan disinfektan secara massal di 14 titik, di Kecamatan Bulukerto dan Kismantoro.

Untuk Kecamatan Bulukerto meliputi lokasi pasar, perkantoran yang memberikan pelayanan publik, Puskesmas, Mapolsek dan Makoramil. Berikut di SMK Negeri 1 Bulukerto dan perkampungan warga di Lingkungan Ibukota Kecamatan Bulukerto.

Selanjutnya di Kecamatan Kismantoro, meliputi perkantoran tempat pelayanan publik, pasar, Puskesmas, Mapolsek dan Makoramil, Pondok Pesantren dan SMK Negeri 1 Kismantoro. ”Kegiatan ini melibatkan personel dari Kodim dan Koramil, Polres dan Polsek, BPBD, beserta para relawan PMI Cabang Wonogiri.

Bambang Pur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini