MAGELANG (SUARABARU.ID) –Rumah milik Rachmat Sulistyanto (Yanto) di Kampung Magersari RT 02 RW 02, Kecamatan Magelang Selatan, Selasa dini hari (8/6) sekitar pukul 02.00 habis terbakar.
Wali Kota Sigit Widyonindito didampingi Sekda Joko Budiyono Selasa pagi (8/6) langsung meninjau lokasi kejadian.
Kepada korban, Sigit menyatakan prihatinan atas perintiswa tersebut. Apalagi rumah korban selain digunakan sebagai tempat tinggal, juga merupakan tempat usaha untuk berjualan ayam geprek.
‘’Saya turut prihatin. Ini musibah yang harus kita sengkuyung bareng-bareng. Sudah seharusnya kita saling membantu untuk meringankan kesedihan saudara kita, dan pemerintah juga harus hadir,’’ ujar Sigit.
Rachmat Sulistyanto menceritakan, kebakaraan diperkirakan terjadi pukul 02.00 WIB, setelah seorang tetangganya memberi tahu. Saat itu, api sudah membesar di sudut rumahnya.
Ada warga yang membunyikan tanda bahaya di poskamling dan melaporkan ke UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Magelaang.
‘’Saya dikasih tahu tetangga, api sudah membesar. Saya selamatkan anak dan istri dulu ke luar rumah. Bersyukur kita selamat,’’ ungkap Yanto.
Mobil damkar Kota Magelang segera datang dan memadamkan kobaran api. Beberapa barang ludes dilalap di jago merah, seperti lemari es, kulkas, kompor dan berbagai peralatan berjualan.
Terkait itu, Sigit meminta kepada Lurah dan RW setempat untuk ikut membantu korban, misalnya dengan membuat posko bantuan. Hal ini untuk memudahkan penyaluran bantuan agar tepat sasaran dan tidak bercampur dengan bantuan lainnya.
‘’Bikin posko bantuan, saya minta kepada Pak Lurah dan Pak RW. Supaya lebih mudah penyalurannya, pasti ada saudara-saudara kita yang juga ingin membantu. Pemerintah juga tetap memantaunya,’’ tuturnya.
Pada kunjungan itu wali kota menuerahkan bantuan sembako dan dan uang tunai. Selain itu, juga memberi motivasi kepada korban agar tetap bersemangat dan optimis meski usahanya tertimpa musibah.
Meski baru tertimpa musibah, Yanto optimis akan menata hidup dan ingin berjualan lagi. Dia juga mendapat banyak dukungan dari tetangga, saudara dan teman-teman sesama pedagang makanan di Pusat Kuliner Mega Tidar.
‘’Setelah Pak Wali datang saya tambah optimis untuk maju lagi. Usaha harus bangkit lagi, karena hidup akan terus berjalan,’’ terangnya.
Penyebab kebakaran diduga berasal dari kompor yang lupa belum dimatikan. Pihak berwajib masih melakukan penelidikan atas musibah ini. (Pro/Kota Magelang)
Editor : Doddy Ardjono