TEGAL (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Tegal dan jajaran kepolisian menyiapkan petugas untuk memonitor kejadaian rob (air pasang) yang saat ini sedang melanda sebagian besar pesisir pantai di Kota Tegal.
Keterangan tersebut disampaikan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono saat meninjau daerah terdampak rob, bersama Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo, Sekda Kota Tegal Johardi dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kamis (4/6/2020).
Air pasang atau rob terjadi di empat kelurahan di Kota Tegal, yaitu Kelurahan Muarareja, Kelurahan Tegal Sari, Mintaragen dan Tegalsari.
Dedy Yon mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini merupakan waktu perubahan cuaca atau pancaroba dan akan terjadi air pasang dan berlangsung kurang lebih selama satu bulan.
”Puncak air pasang diperkirakan akan terjadi dari tanggal 2 Juni sampai 6 Juni mendatang, pada pagi hari mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB dan sore hari mulai pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB,” katanya.
Untuk mewaspadai pada jam rawan rob, Wali Kota menyampaikan bahwa pihaknya bersama kepolisian akan bersama-sama menyiapkan petugas, untuk memonitor air pasang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, ada usulan dari Kapolres Tegal Kota dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, agar selain pengamanan personel yang menjaga masyarakat dan memonitor air pasang, jika melihat kondisi masyarakat yang sedang terkena rob, apabila diperlukan maka pihaknya akan menyiapkan makanan cepat saji.
Menyinggung pemanfaatan kolam retensi, Wali Kota menyampaikan bahwa penyedotan ke kolam retensi apabila air pasang datang, sedangkan jika waktu air surut, air dari kolam retensi dialirkan ke sungai yang selanjutnya ke laut.
Menurut Dedy Yon, saat ini sabuk pantai dan pemecah gelombang di sepanjang pesisir kota Tegal harus lebih diperkuat, untuk mengurangi beban dari ombak besar yang menuju pantai.
Nino Moebi