KUDUS (SUARABARU.ID) – Protes lantaran jalan rusak parah, warga Dukuh Ngeduk, Desa Soco Kecamatan Dawe, Kudus menggelar aksi mancing di tengah jalan, Rabu (27/5). Aksi mancing dipilih karena badan jalan dalam kondisi penuh kubangan air.
Mereka memprotes kondisi jalan rusak yang sudah bertahun-tahun namun hingga kini belum kunjung diperbaiki. Dari pantauan di lapangan, kerusakan terjadi sepanjang 300 meter. Saat selepas hujan justru membuat genangan air. Hal ini pun kemudian membuat warga untuk menaburi genangan air itu dengan ikan lele.
Tidak sampai disitu, warga yang geram tidak ada perbaikan jalan selanjutnya mancing ikan yang sebelumnya ditaburkan di jalan. Tampak sejumlah warga juga membawa spanduk tulisan protes kepada pemerintah daerah.
“Ini mancing sebagai protes karena jalannya tak segera diperbaiki,” kata Teguh Santosa, seorang warga.
Ia mengatakan ada sepanjang 300 meter jalan menuju dukuh Ngeduk kondisinya rusak parah. Bahkan berlubang hingga 1 meter. Sudah lima tahun rusak belum ada perbaikan jalan tersebut. Jalan tersebut akses satu-satunya bagi warga setempat.
“Jalannya rusak parah. Berlubang ada airnya kalau habis hujan. Ini jalan satu-satunya bagi warga,” ujarnya.
Senada juga diungkapkan Ngapan (55). Ia berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki. “Kami berharap agar jalan ini segera diperbaiki,” ungkapnya.
Kades Soco Lilik Ekowati saat dikonfirmasi jalan menuju dukuh Ngeduk merupakan jalan pemkab Kudus. Itu bukan jalan desa. Sehingga kewenangan sepenuhnya ada di pemkab untuk melakukan perbaikan.
“Itu (jalan menuju Dukuh Ngeduk)jalan kabupaten. Itu kewenangan kabupaten,” katanya.
Meskipun begitu, pemerintah desa telah berupaya untuk mengusulkan adanya perbaikan. Namun hingga kini belum ada perbaikan. Menurutnya jalan tersebut akses satu-satunya bagi warga setempat.
“Sudah beberapa kali mengusulkan. Rencananya tahun ini. Pas ada Musrenbang tingkat kecamatan tahun ini akan dibangun. Mungkin karena ada pandemi bulan depan atau tahun depan kita kurang tahu,” jelasnya.
Terpisah Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Harry Wibowo saat dikonfirmasi perbaikan jalan saat ini ada pengurangan anggaran untuk penanganan COVID-19. Menurutnya jalan tersebut masih berproses jalan desa menjadi jalan pemkab. Hingga kini surat keputusan jalan itu masih proses.
“Kita memang ada pengurangan anggaran untuk COVID-19. Nah ini proses di BPKAD. Kami menunggu evaluasi TAPD. Rencana rahtawu Soco sudah diwacanakan untuk menganggarkan belum bisa. Karena belum masuk SK kabupaten. Nah tahun ini rencana baru bisa dimasukan, kalau sudah di SK kan,” jelasnya.
Harry menjelaskan jika jalan itu sudah masuk di pemkab akan segera dilakukan perbaikan. Namun ini masih berproses. “Mungkin bulan (kalau COVID-19 sudah selesai) depan sudah bisa dianggarkan,” tandasnya.
Tm-Ab