WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jenazah seorang ibu di Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Senin sore (18/5), dimakamkan layaknya korban Corona Virus Disease (Covid)-19. Korban merupakan pemudik dari Semarang, yang pulang kampung karena menderita sakit panas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri, Dokter Adhi Dharma, semalam memberikan penegasan, tidak ada statemen resmi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan positif corona. ”Karena pemeriksaannya baru tahap rapid test. Hasil swab-nya juga belum ada,” tegas Dokter Adhi Dharma, sembari menyebutkan hasil test swab dari lab RSUD Dokter Moewardi Solo masih ditunggu.
Keterangan yang dihimpun dari Paranggupito, Wonogiri, menyebutkan, pemakaman ibu berusia 53 tahun tersebut dilaksanakan sesuai prosedur penguburan jenazah Covid-19. Dilakukan oleh tim medis dari rumah sakit swasta di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, tempat korban menjalani pengobatan.
Sakit Panas
Riwayat korban disebutkan, selama ini merantau ke Semarang bekerja sebagai babysister (pengasuh anak) keluarga Warga Negara Asing (WNA). Sekitar sepekan yang lalu, korban minta dijemput pulang kampung, karena sejak Minggu (10/5) sakit panas (demam).
Penjemputan dilakukan oleh suami bersama anak korban pada Hari Rabu (13/5). Baru Hari Minggu (17/5), atau setelah selang 4 hari tiba di kampung halamannya, korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit karena derita sakitnya tidak kunjung sembuh. Senin (18/5) korban meninggal, selagi belum keluar hasil test swab-nya.
Selama istirahat 4 hari di rumah, banyak tetangga dan sanak famili yang menjenguknya. Korban saat itu menyatakan sakit kepala (vertigo). Menyikapi ini, pihak desa mengimbau kepada keluarga dan warga yang pernah kontak dengan korban, untuk menjalani isolasi mandiri. Mereka juga diusulkan untuk dapat diperiksa kesehatannya oleh petugas medis dari Puskesmas Paranggupiyo dan Dinkes Kabupaten Wonogiri.
Bambang Pur
