JEPARA(SUARABARU.ID) – Banyaknya bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak covid-19 kerap kali menimbulkan kritik dan pertanyaan masyarakat.
Sebab banyak bantuan yang dinilai tidak tepat sasaran. Demikian juga yang dilakukan oleh beberapa warga desa Troso yang ada di grup FB Info Seputar Troso.
Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah pusat dinilai masyarakat banyak tidak tepat sasaran dan tidak transparan. Penilaian itu kerap diunggah di media sosial.
Unggahan penilaian penyaluran BLT tak tepat sasaran berujung dengan dikeluarkannya surat undangan kepada 4 orang warga oleh Petinggi DesaTroso, Abdul Basir. Mereka diminta untuk memberikan klarifikasi. Namun, warga yang datang ke balai desa malah puluhan.
“Secara resmi kami diundang balai desa dengan surat Petinggi Desa Troso. Itu berawal dari postingan di grub facebook Info Seputar Troso yang banyak mempertanyakan informasi. Karena tidak ada penjelasan, hingga warga banyak yang kemudian mengutarakan kritikan untuk pemdes yang dinilai tidak transparan,” ujar Karomi, salah satu warga yang turut hadir di kantor Balai Desa Troso, Kamis, 14 Mei 2020.
“Kedepan kami berharap, Pemdes menyediakan pusat informasi online agar mudah diakses masyarakat. Mengingat banyaknya warga yang mempertanyakan kebijakan-kebijakan desa tidak terjawab karena tidak adanya transparansi informasi,” kata Karomi.
Kepala Desa Troso, Abdul Basir, mengatakan data penerima bantuan dari pemerintah pusat sudah ditetapkan pemerintah pusat. Pemerintahan desa hanya sekedar menyalurkan kartu penerima bantuan. Sedangkan data yang digunakan pemerintahpusat itu data tahun 2011. Jadi banyak warga penerima yang sudah meninggal. Itu yang warga tidak tahu. Kami juga tidak tahu,” kata Basir.
Hadepe