blank
BERTAMBAH : Juru bicara  Posko Gugus GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, menjelaskan warga Blora yang positif dari hasil rapid test bertambah tujuh, menjadi 32 orang. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Perkembangan pesebaran Covid-19  di Kabupaten Blora tampak  terus meningkat. Jika Jumat siang tadi Posko GTPP Covid-19 umumkan jumlah reaktif dari hasil rapid test 25 orang, Jumat malam ini bertambah tujuh, manjadi 32 orang.

“Iya, data terbaru hasil rapid test reaktif  (positif) bertambah tujuh, saat ini totalnya ada 32 orang,” jelas juru bicara (jubir) Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, Jumat (8/5/2020) malam.

Dijelaskan Lilik Hernanto, 32 orang positif  hasil rapid test (test diagnostik atau tes cepat), 19 orang santri dari klaster Temboro, Magetan, Jawa Timur, tenaga medis sembilan orang, lainnya dari anggota keluarga.

“Warga positif rapid test dari klaster Temboro sementara ini 19 orang, tenaga medis sembilan orang, lainnya dari anggota keluarga mereka,” tambah jubir GTPP Covid-19 juga pejabat pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan setempat.

Sebelumnya pada Jumat siang, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora,  I Made Swastika, selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19, melalui Kapala Seksi Perdata dan TUN, Imam Tauhid, membeber pemudik warga Blora mencapai 29.961 jiwa.

Dari Posko GTTP Covid-19, Imam Tauhid, memambahkan  jumlah orang  tanpa gejala (OTG) 147, orang dalam pemantauan (ODP) 44, pasien dalam pengawasan (PDP)  22 orang dan positif hasil rapid test 25 orang.

 Kebaikan Bersama

blank
PERKEMBANGAN : Kapala Seksi Perdata dan TUN Kejari Blora, Imam Tauhid, saat mengumumkan perkembangan pesebaran virus corona di Posko GTPP Covid-19 setempat, Jumat (8/5/2020). Foto : SB/Wahono

Sedang yang positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Swab sebanyak enam  kasus, dua diantaranya sudah meninggal dunia, dan empat lainnya masih dalam perawatan.

“Semoga yang empat ini bisa segera sembuh, dan yang positif dari hasil rapid test hasil laboratorium polymerase chain reaction (PCR),” harap Imam Tauhid.

Imam minta dukungan seluruh masyarakat, jika ada warga yang harus diisolasi di rumah sakit atau klinik, harus disuport, bukan malah dilarang, ini demi langkah kebaikan bersama.

Jubir GTPP Covid-19 setempat, Lilik Hernanto, menambahkan karantina atau isolasi itu untuk mengontrol rantai persebaran Covid-19. Tidak perlu khawatir, selama isolasi, pasien akan dirawat dan dipenuhi kebutuhannya.

Perlu diketahui, rutin setiap hari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, secara terbuka mengumumkan perkembangan Covid-19, dan tambahan jumlah warga perantau yang mudik ke kabupaten yang terbagi dalam 16 kecamatan itu.

Diinformasikan juga, laboratorium Swab-test di Kota Semarang dan Salatiga tutup sementara, karena sudah terlalu banyak sample yang masuk. Kini tinggal Solo, maka Blora mengirim sample-nya (Swab) ke Solo.

Wahono-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini