blank
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo Baning Rahayujati. (Foto ANTARA)

KULON PROGO, (SUARABARU.ID) – Kasus pasien postif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi lima orang atau bertambah dua orang pada Sabtu (2/5), yang semuanya di rawat di RSUD Wates.

“Ada penambahan dua kasus positif dari Kecamatan Sentolo. Pasien laki-laki berumur 23 tahun (pasien positif keempat), umur 42 tahun (pasien positif kelima). Keduanya adalah kasus reaktif yang sudah dirawat di RSUD Wates,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Sabtu.

Ia mengatakan pasien positif keempat berasal dari Klaster Magetan (Jawa Timur) dan pasien positif kelima dari Klaster Gowa. “Dua pasien tersebut kondisinya baik,” katanya.

Selain itu, satu orang yang reaktif dari Kecamatan Klibawang hasil swabnya negatif, namun hasil tes antibodi (IgG positif), artinya orang tersebut sudah pernah terkena virus dan sudah sembuh. Pasien ini sudah dipulangkan ke rumah pada Sabtu sore ini.

“Satu orang kasus reaktif rapid test lainnya dari Klaster Gowa di RSUD masih menunggu hasil swab,” kata Baning.

Baning mengatakan hasil pelacakan kepada kontak erat kasus positif Kulon Progo ke tiga dari Lendah, yaitu ayah, ibu dan dua adiknya telah dilakukan rapid test dengan hasil non-reaktif.

Selanjutnya, hasil pelacakan kasus positif keempat dengan rapid test, yaitu kepada ayah hasil reaktif dan sudah dirujuk ke RSUD Wates untuk pemeriksaan swab dan dalam kondisi baik, ibu dan dua adiknya dengan hasil nonreaktif pada tes pertama dan akan diulang pada 10 hari kemudian.

“Pelacakan dari kasus positif keempat didapatkan kontak erat ada 11 orang, yaitu istri, tiga anak, satu adik dan enam santri yang saat ini sudah melakukan isolasi mandiri akan dilakukan Senin (4/5) dikarenakan petugas puskesma fokus pada penemuan klaster baru,” katanya.

Selain itu, Dinkes Bantul menemukan adanya klaster baru, yaitu peserta Jamaah Tabliq Jakarta yang mengadakan pertemuan di Jakarta pada pertengahan Maret 2020, berdomisili di Sentolo dan hasil rapid test reaktif dengan kondisi baik. Saat ini sedang proses dirujuk ke RSUD Wates.

“Pengembangan dari kasus Sentolo klaster Jamaah Tabliq Jakarta didapatkan informasi ada dua peserta lain dari Kulon Progo dan sekarang masih dalam proses pelacakan,” katanya.

Ia mengatakan tindak lanjut dari adanya kasus positif baru, maka yang dilakukan adalah melakukan pemantauan ketat terhadap pelaksanaan isolasi rumah, melakukan penyelidikan epidemiologi atau tracking terhadap kegiatan kasus dalam 14 hari terakhir dan Minggu (3/5) pagi mulai dilakukan rapid tes kepada yang kontak erat.

“Kepada masyarakat yang kontak erat dengan kasus dan belum didatangi puskesmas agar melaporkan untuk dikaji apakah termasuk kontak erat atau bukan,” katanya.

Saat ini di RSUD Wates merawat empat kasus positif COVID-19, yakni satu orang anak bua kapal (ABK), dan tiga pasien lainnya adalah Klaster Magetan, dan Gowa, serta dua kasus reaktif hasil rapid test.

Baning mengingatkan kepada semua warga masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, hindari kerumunan, selalu jaga jarak, baik di rumah maupun di luar rumah, memakai masker bila bertemu orang lain, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan makanan gizi seimbang, istirahat dan olahraga yang cukup.

Ant-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini