BLORA (SUARABARU.ID) – Bupati Blora, Jawa Tengah, Djoko Nugroho, Senin (27/4/2020), dalam keterangan pers terbarunya terhadap penyebaran Virus Disease 2019 (Covid-19) menyebutkan hasil rapid test ada enam warganya positif.
“Hasil rapid test enam warga Blora positif, kini kami masih menunggu lab-swab pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) dari Yogyakarta,” jelasnya.
Sambil menunggu hasil lab-Swab pemeriksaan PCR, lanjut Bupati Blora, saat ini mereka sedang menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan tim madis, jelasnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 setempat.
Menurut Djoko Nugroho, dengan data terbaru saat ini menunjukkan adanya potensi perkembangan penularan virus corona di kabupaten penghasil kayu jati tersebut, maka minta warganya harus berhati-hati dan selalu waspada
“Ada potensi perkembangan penularan virus korona di Blora, maka kami berpesan agar warga berhati-hati, selalu waspada dan ikuti anjuran pemerintah,” pesannya.
Di tempat dan acara yang sama, Djoko Nugroho mengumumkan bahwa warga Blora yang mudik ke Blora terus bertambah. Jika Minggu (26/4/2020) ada 25.761 jiwa, Senin hari ini menjadi 26.439 orang, beberya.
Jangan Takut Belebihan
Menurut Djoko Nugroho, saat ini Blora dalam status tanggap darurat terhadap Covid-19, namun pihaknya berpesan agar masyarakat tetap tenang, tidak takut, tidak waswas, tapi harus tetap hati-hati dan waspada.
Dijelaskan bahwa data terbaru di Blora terpantau orang tanpa gejala (OTG) delapan, orang dalam pengawasan (ODP) 108 jiwa, dan pasien dalam pengawasan (PDP) sembilan orang.
“Seperti kami umumkan sebelumnya, ada satu warga Blora positif tertular virus corona dan telah meninggal dunia 9 April 2020 lalu,” tambah Bupati Blora, Djoko Nugroho.
Masih di Media Center GTPP Covid-19, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Lilik Hernanto, menambahkan saat ini ada tambahan satu PDP di Kecamatan Cepu, dan dua lagi PDP di Kecamatan Kradenan
Satu PDP yang di Cepu, lanjutnya adalah juga pasien berasal dari Jakarta, sementara dua PDP yang ada di Kecamatan Kradenan adalah santri sebuah pondok pesanteren (ponpes) di Magetan, Jawa Timur.
Ditambahkan Lilik Hernanto yang juga juru bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, bahwa sebenarnya ada 50 santri yang mudik ke Blora, hanya saja setelah di rapid test (tes cepat) ada dua santri yang positif.
Maka dengan data terbatu tersebut, saat ini di Blora terdapat satu orang positif tertular virus corona (meninggal dunia), dan enam orang positif hasil dari hasil rapid test.
”Namun perlu diketahui hasil rapid test itu belum merupakan diagnosa, masih perlu test laborat (lab-Swab) untuk pemeriksaan PCR agar bisa diketahuio positif tertular Covid-19 atau tidak,” jelasnya.
Lilik Hernanto berpesan, jika di lingkungan ada orang masuk daftar PDP, memang takut boleh, tapi jangan takut yang berlebihan, apalagi sampai mendiskriminasi, karena PDP itu bukan orang jahat, tapi sebagai korban, pungkasya.
Wahono-Wahyu