blank
Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Wonosobo mengikuti rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABSRU.ID)-Menghadapi bulan suci ramadan 1441 H yang akan berlangsung di tengah pandemi global Covid-19, Pemkab Wonosobo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk semakin bersatu padu agar penyebaran virus Corona tak lagi meluas dan menimbulkan semakin banyak kasus positif.

Dalam upaya itulah, Pemkab Wonosobo menggelar rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19 dengan mengundang perwakilan organisasi keagamaan seperti NU, Muhamadiyah, Rifaiyah beserta para tokoh masyarakat, pemuda dan perwakilan pedagang pasar, pada Minggu (19/4).

Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo menyebut Rakor yang dihadiri Bupati, Wabup, Dandim 0707 dan Kapolres tersebut merupakan media untuk saling menyamakan persepsi dan pemahaman, sehingga ke depan upaya menekan laju penyebaran Covid-19 di Wonosobo benar-benar dilakukan secara sinergis oleh semua pihak.

Diajaknya perwakilan ormas keagamaan, diakui Sekda, adalah sebagai upaya agar umat muslim bisa memahami secara lebih komprehensif, sejumlah aturan terkait pencegahan Covid-19, termasuk di dalamnya bagaimana pelaksanaan ibadah sholat, seperti jamaah lima waktu, jamaah Jumat sampai jamah tarawih pada bulan suci ramadan mendatang.

“Sebagaimana sudah diatur oleh pemerintah pusat, prosesi peribadatan yang melibatkan jamaah di masjid-masjid diimbau untuk sementara ini tidak dilakukan, dan umat muslim bisa menjalankan ibadah sholat di rumah masing-masing,” bebernya.

Tokoh-tokoh agama di setiap Ormas Keagamaan yang ada di Wonosobo, menurutnya, bisa memahami adanya imbauan tersebut dan bersepakat untuk tidak menggelar jamaah sholat Jumat maupun tarawih di masjid.

Semua Waspada

blank
Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Wonosobo mengikuti rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19. Foto : SB/Muharno Zarka

Bupati Wonosobo Eko Purnomo dalam arahannya di pengujung rakor meminta agar peningkatan jumlah penderita Covid-19 di Wonosobo yang dalam 3 hari terakhir ini melonjak menjadi 23 orang, bisa disikapi dengan peningkatan kewaspadaan semua pihak.

“Mari kita bersama-sama berupaya memaksimalkan peran, dengan menaati aturan-aturan yang diterbitkan pemerintah, agar virus Corona yang saat ini sudah menginfeksi hingga 23 orang di Wonosobo segera dapat dituntaskan, sehingga kondisi kembali seperti sediakala,” tuturnya.

Ketua DPRD Afif Nurhidayat, yang menilai pentingnya kesadaran warga masyarakat untuk melindungi diri masing-masing dari paparan virus dengan tetap berada di rumah, menjaga kebersihan, serta mengenakan masker ketika beraktifitas di luar rumah.

“Penting juga saya tekankan disini agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi kerawanan yang saat ini mulai terlihat, dengan tidak mengenakan perhiasan atau membawa benda berharga di tengah keramaian,” tegas Kapolres, AKBP Fannky Ani Sugiharto.

Sementara itu, Dandim 0707, Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat menegaskan upaya untuk menyelaraskan kesepahaman semua pihak menjadi kunci utama dalam penanganan Covid-19.

“Virus Corona ini meski tidak terlihat dan hanya hidup selama 14 hari, tidak lantas bisa kita sepelekan, karena pada kenyataannya seluruh dunia juga bersiaga penuh dalam upaya mencegah agar tidak semakin meluas,” tandasnya.

Ia mengimbau agar seluruh komponen masyarakat, khususnya yang hadir dalam rakor, bisa turut memberikan edukasi kepada warga agar terus meningkatkan kewaspadaan demi menghindari masuknya Covid-19 di wilayah masing-masing.

Muharno Zarka-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini