NEW YORK (SUARABARU.ID) – Saham-saham di Wall Street merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah berbagai data menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah merusak ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 445,41 poin atau 1,86 persen, menjadi ditutup pada 23.504,35 poin. Indeks S&P 500 turun 62,70 poin atau 2,20 persen, menjadi berakhir di 2.783,36 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 122,56 poin atau 1,44 persen, menjadi 8.393,18 poin.
Penjualan ritel AS jatuh pada Maret dengan rekor paling tinggi karena pandemi Covid-19 mulai mengambil korban besar pada ekonomi Amerika Serikat.
Penjualan ritel dan jasa makanan AS mencapai 483,1 miliar dolar AS pada Maret, turun 8,7 persen dari bulan sebelumnya, menurut laporan awal dari Departemen Perdagangan yang dirilis Rabu (15/4/2020).
Indeks manufaktur Empire State, metrik utama untuk mengukur pertumbuhan aktivitas bisnis di negara bagian New York, anjlok ke -78,2 pada April, level terendah dalam catatan, Federal Reserve Bank of New York melaporkan.
Sementara itu, sejumlah laporan laba bank juga memicu kekhawatiran tentang penurunan akibat wabah virus corona. Saham Bank of America jatuh 6,5 persen karena laba yang mengecewakan.
Sementara itu, saham JPMorgan Chase merosot 4,9 persen menyusul penurunan 2,7 persen di sesi sebelumnya. Titan bank AS itu pada Selasa (14/4/2020), mengatakan, laba kuartal pertamanya anjlok hampir 70 persen.
Para analis memperkirakan pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan S&P 500 jatuh 10,2 persen pada kuartal pertama secarar tahun ke tahun, menurut data dari Refinitiv.
Ant/Muha