SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta jajaran kepolisian untuk terus memproses kasus penamparan perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kota Semarang belum lama ini.
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun menyatakan sangat menyayangkan kejadian tersebut, dimana saat ini tenaga medis adalah menjadi garda terdepan dalam penanganan virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, khususnya Kota Semarang.
“Saya sampaikan kepada kawan – kawan kepolisian untuk pemrosesan yang bersangkutan supaya terus berjalan, supaya menjadi shock therapy bagi semuanya agar tidak bertindak arogan kepada para tenaga medis yang sedang bertugas,” ungkap Hendi, Minggu (12/4/2020).
Dia menegaskan pemrosesan oknum penganiayaan tersebut secara hukum akan menjadi contoh, apalagi terjadinya kejadian penamparan tersebut bermula dari diingatkannya pelaku untuk menggunakan masker, yang saat ini memang wajib bagi setiap orang di tengah wabah virus corona.
“Saya sangat prihatin dengan tindakan tidak terpuji tersebut. Semua harus mematuhi aturan yang ada, kalau diminta jaga jarak ya harus jaga jarak, kalau diminta pakai masker yang harus pakai masker,” pungkasnya.
Hendi juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Semarang akan besarnya pengorbanan tenaga medis dalam situasi saat ini. Terlebih lagi mereka kini berjuang luar biasa, berkorban tenaga, berkorban pikiran, juga nyawa.
“Mereka bahkan harus terpisah dari keluarganya sementara waktu, karena adanya potensi penyebaran Covid-19 yang sangat cepat. Menuruti apa yang disarankan dan diminta oleh para tenaga medis adalah salah satu cara menghargai jerih payah mereka,” katanya.
Hery Priyono