SEMARANG– Salat Jumat berjamaah di Masjid Agung Jawa Tengah (19/10), terasa akan berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Perbedaan nuansa terkait rencana Presiden Joko Widodo yang akan berjumatan di masjid termegah di Jawa Tengah tersebut. Sehingga, sejak Kamis (18/10/2018), dilakukan persiapan secara maksimal untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi oleh DPP MAJT.
Ketua DPP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA diampingi Sekretaris Drs KH Muhyiddin MAg, menjawab pers menegaskan, meski kabar rencana kedatangan Presiden terasa dadakan, namun pihaknya siap dan antusias untuk menyambut Presiden sebagai kunjungan yang istimewa. Bila Jumat besok, RI 1 tersebut hadir salat Jumat di MAJT, berarti merupakan kunjungan pertama Presiden.
Prof Noor Achmad menjelaskan, dalam salat Jumat, rencana Ketua DPP MAJT yang langsung menyampaikan khotbah Jumat. Tema yang dipersiapkan seputar sikap Islam yang antihoax dalam bermuamalah. Tema tersebut diyakini sangat urgen disampaikan secara terus menerus kepada masyarakat karena di era ini, Indonesia sedang gencar memerangi hoax.
Prof Noor berharap, usai salat Jumat, Presiden Jokowi bersedia meluangkan waktu untuk berdialog, bersambung rasa dengan jamaah MAJT. Hal tersebut penting, untuk membangun hubungan komunikasi yang lebih emosial dengan memberi pesan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat yang hadir di MAJT.
Ditegaskan, MAJT yang didirikan oleh para ulama sepuh dan sesepuh Jawa Tengah pada 2002, dalam kiprahnya semakin mendapatkan kepercayaan dan apresiasi yang kuat masyarakat Indonesia hingga internasional. MAJT dipercaya sebagai masjid yang masif dalam menerapkan prinsip keberagaman, toleransi serta merangkul seluruh potensi masyarakat untuk bersatu dalam bingkai NKRI. Hal itu diimplementasikan lewat konsep wasathiyah menuju Islam Rahmantan Lil Alamin.
Menurut Prof Noor Achmad, pengakuan internasional terhadap eksistensi MAJT dibuktikan dengan padatnya kunjungan dan kerja sama keilmuan serta keberagamaan dari berbagai negara di dunia seperti Eropa, Timur Tengah, Amerika termasuk Asia. Di dalam negeri, MAJT selalu padat dikunjungi umat beragama yang misinya menjadikan MAJT sebagai rumah bersama seluruh elemen agama dan etnis.
“Para elemen agama dan etnis tak hanya berkunjung pada moment penting seperti Idul Fitri, Idul Adha, tapi juga melakukan kerja bhakti sebagai cerminan gotong royong kerukunan hidup antar umat beragama dan semua etnis. Hal ini yang akan kikta sampaikan kepada Presiden terkait misi dan eksistensi MAJT,” tegas Prof Noor.(suarabaru.id/sl)