MAGELANG- Polres Magelang Kota menetapkan Ayu Nanda (21), ibu yang membuang bayinya dari lantai tiga Pusat Perbelanjaan Matahari Selasa (2/10), sebagai tersangka.
‘’Tersangka sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Bersalin Budi Rahayu untuk operasi pengangkatan plasenta di dalam rahimnya. Setelah dinyatakan sehat kami menetapkan dia sebagai tersangka,” kata Kapolres Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan, kemarin. Kristanto mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan jajaran Satreskrim serta keterangan dari pihak keluarga diketahui, tersangka sudah dua kali melahirkan. Anaknya yang pertama sudah meninggal dunia. Kristanto menerangkan, penambahan ancaman hukuman sepertiga tersebut karena, tersangka melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri,’’ tuturnya didampingi Kasat Reskrim AKP Rinto. Menurutnya, polisi juga akan melakukan tes DNA terhadap tersangka. Meskipun dalam pengakuan sementara pelaku telah mengakui bahwa dirinya yang membuang bayi yang baru saja dilahirkannya. Kamis (4/10), Kapolres AKBP Kristanto Yoga Darmawan mengumandangkan adzan di telinga bayi yang masih ada di dalam incubator di ruang perawatan bayi, Ruang Flamboyan Rumah Sakit Harapan Kota Magelang. Dia menuturkan, mengumandankan adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir merupakan anjuran dalam Agama Islam. ‘’Sesuai nawaitu saya, tadi saya sudah mengadzankan bayi itu, semoga Allah memberikan kekuatan kepada yang bersangkutan,’’ ungkapnya. Mengenai kondisi kesehatan bayi, Kapolres mengemukakan, kondisi bayi sehat meski di hari ketiga ini berat badannya turun dari sebelumnya 1,8 kilogram menjadi 1,65 kilogram, dan masih dalam pengawasan tim medis rumah sakit. Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Harapan Kota Magelang, dokter Rini Isyunti mengatakan, penurunan berat badan bayi yang telah diberi nama Tazkiyatul Maulida tersebut masih dalam taraf normal seperti bayi-bayi lainnya yang baru lahir. Meski mengalami penurunan berat badan, lanjutnya, kondisi bayi dinyatakan tetap baik. Selain itu, fungsi motorik bayi tersebut juga bagus. Menurutnya, tim medis yang merawat bayi tersebut tidak jadi Tim medis yang merawatnya terus memantau perkembangannya dan terus member susu formulasi khusus untuk meningkatkan berat badan bayi tersebut. (Suarabaru.id/dh)
|