GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Para penumpang yang baru saja turun dari bus jurusan Jakarta-Purwodadi, langsung disemprot disinfektan. Penyemprotan ini dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten Grobogan, guna mencegah masuknya virus corona di Purwodadi.
Terdapat enam titik dalam penyemprotan disinfektan ini. Yakni, Gubug, Godong, Nglejok, depan Pasar Induk Purwodadi dan Wirosari. Sedianya penyemprotan disinfektan ini dilakukan pukul 00.00, Senin (23/3/2020). Pada waktu itu, perkiraan bus-bus dari Jakarta berdatangan menuju Purwodadi.
Namun, kegiatan ini diajukan pada pukul 22.30 WIB, Minggu (22/3/2020), lantaran satu per satu bus sudah memasuki wilayah Kabupaten Grobogan.
“Awalnya mau kita laksanakan tengah malam karena perkiraan bus datang dari Jakarta pada jam-jam itu. Namun, kegiatan ini diajukan sebab sebelum jam yang diperkirakan, banyak bus AKAP yang sudah masuk wilayah Kabupaten Grobogan pada pukul 22.30 WIB, ” ujar Kepala Dinas Perhubungan Grobogan, Agung Sutanto, Minggu (22/3/2020).
Dikatakan Agung, penyemprotan disinfektan ini melibatkan seluruh UPTD Perhubungan. Mayoritas di wilayah barat. Satu UPTD di wilayah Wirosari juga dilibatkan untuk melakukan sterilisasi penumpang sebelum pulang ke rumah masing-masing.
Saat bus berhenti menurunkan penumpang, petugas langsung bersiap siaga melakukan penyemprotan disinfektan. Para penumpang yang turun di wilayah Gubug dan Godong langsung disemprotkan disinfektan ke seluruh tubuh dan barang bawaannya.
“Untuk penyemprotan disinfektan dilakukan di Gubug, Godong, Purwodadi dan Wirosari. Kalau di wilayah Purwodadi dan Wirosari kita sekaligus lakukan cek suhu tubuh penumpang,” jelas Agung.
Di Gubug, seorang perempuan yang baru saja pulang dari Jakarta mengaku sempat heran karena banyak petugas saat ia hendak turun. Namun, setelah dijelaskan, ia memahaminya.
“Ini lebih baik daripada mengobati. Semoga sampai di rumah nanti, saya tetap sehat,” ujarnya.
Menurun
Dibandingkan hari-hari biasanya, jumlah penumpang luar kota, khususnya dari Jakarta mengalami penurunan. Hal ini merupakan dampak dari social distancing yang dianjurkan pemerintah.
Agung menjelaskan, jumlah penumpang penumpang angkutan umum dari dan menuju Kabupaten Grobogan mengalami penurunan selama masa social distancing ini. Secara prosentase, penurunan penumpang sekitar 40-50 persen.
“Betul, penumpang angkutan umum di Kabupaten Grobogan mengalami penurunan karena social distancing ini. Penurunannya sekitar 40-50 persen,” pungkasnya.
Hana Eswe-trs.