KUDUS (SUARABARU.ID) – Selain membangun infrastruktur fisik, kegiatan TMMD Kodim 0722/Kudus di Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog juga mengajak masyarakat untuk terus melestarikan kearifan lokal.
Salah satunya adalah dengan mengajak masyarakat untuk terus melestarikan Sendang Panguripan Dukuh Mudal Rejo yang berada sekitar 200 meter dari lokasi TMMD.
Di sendang Panguripan yang airnya masih mengalir jernih ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Selain untuk kegiatan mencuci, berkat sendang ini kebutuhan air bersih masyarakat setempat juga terpenuhi.
“Sendang ini memiliki dua kolam air yang mana sumber airnya tak pernah kering meski musim kemarau panjang. Satu kolam digunakan aktifitas mencuci, satu kolam lagi untuk sumber air minum,”kata Sukoyo, Kepala Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog.
Sukoyo mengungkapkan selama ini masyarakat sekitar Sendang Panguripan masih menjaga kelestarian lingkungan setempat. Apalagi di sekitar sendang tersebut juga terdapat petilasan keramat Kiai Hasan Wira’i, tokoh yang diyakini menyebarkan agama Islam di wilayah sekitar.
Jaga Kearifan
Menurut Sukoyo, upaya menjaga sendang saat ini terus dilakukan segenap masyarakat Dukuh Mudal Rejo sampai sekarang. Setiap tahunnya, masyarakat juga menggelar selametan sebagai bentuk doa bersama yang digelar setiap jelang bulan puasa.
“Acara selametan sekaligus kirim doa ke para ahli kubur dan berdoa agar masyarakat yang ada saat selamat dari marabahaya,”ujarnya.
Sementara, Suparman sang juru kunci petilasan, mengungkapkan, asal usul Kiai Hasan Wira’i konon merupakan putera Kiai Abdurahman dari Rembang. Kiai Hasan Wira’i kemudian mengembara hingga ke Dukuh Mudal Rejo untuk menyebarkan agama Islam.
Menurut cerita turun temurun, keramat Kiai Hasan Wira’i dan Sendang Panguripan sudah terbukti. Menurutnya, dulu pernah ada masyarakat Dukuh Mudal Rejo yang menderita sakit. Berbagai obat telah dicoba namun sakit tersebut tidak kunjung sembuh.
Namun, setelah sowan Kiai Asnawi Kudus, warga tersebut diperintahkan untuk menggelar selametan di Sendang Kahuripan dan petilasan Kiai Hasan Wira’i. Dan ternyata, penyakit warga tersebut langsung sembuh.
“Sejak saat itu masyarakat di sini selalu rutin menggelar selametan setahun sekali mendekati bulan puasa,”katanya.
Tm-Ab