GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Disinfektan merupakan cairan yang disemprot guna sterilisasi area. Penyemprotan disinfektan saat ini tengah booming sebab pemerintah, baik pusat maupun propinsi hingga kabupaten/kota tengah menggalakkan program tersebut guna mematikan mata rantai virus corona.
Cairan ini banyak dicari-cari warga guna mencegah adanya virus corona di sekitar mereka. Padahal, disinfektan ini cara membuatnya mudah. Hal itu sudah dipraktekkan langsung oleh PMI Grobogan.
“Bahan-bahannya hanya cairan pemutih atau cairan mengandung etanol. Caranya, siapkan air 10 liter, kemudian masukkan etanol, dari pemutih atau etanol murni,” jelas Gesit Kristiyawan, Kasi
Pelayanan Masyarakat di PMI Grobogan, Selasa (17/3/2020).
Bertempat di halaman PMI Grobogan, pihaknya mempraktekkan pembuatan disinfektan tersebut. Air bersih dengan ukuran 10 liter tadi dicampur cairan etanol atau NaClo sebanyak 5,25 persen.
“Setelah dicampurkan, langsung dikocok agar air dan etanol cepat tercampur. Kalau sudah bercampur, air bersih yang berwarna bening akan berubah warna menjadi keruh kemerahan.
Setelah tercampur, baru air siap disemprotkan,” tambahnya.
Gesit mengatakan, masyarakat Grobogan bisa melakukan pembuatan cairan disinfektan ini secara mandiri dibandingkan harus mencarinya di toko bahan kimia. Ia mencontohkan, beberapa cairan pemutih bisa diperoleh dengan mudah di supermarket, yakni pemutih pakaian.
“Memang aman untuk badan. Namun, diharapkan saat melakukan penyemprotan harus mengenakan masker, sehingga bisa meminimalisasi resiko. Sebab ini berbeda jika untuk
penyemprotan kandang ayam komposisi menjadi 10 liter air dengan 150 mili liter NaClo,” tambahnya.
Libatkan Tim Relawan
Dalam memproduksi cairan disinfektan ini, PMI Grobogan melibatkan semua tim relawan. Bahkan, mereka juga dikerahkan untuk membantu pembersihan virus di Kabupaten Grobogan, khususnya di Kecamatan Purwodadi.
“Tim yang terlibat sudah dibekali prinsip prilaku hidup bersih dan sehat. Hal itu diperlukan untuk mengurangi resiko,” tambahnya.
Dengan memproduksi disinfektan, para tim yang melakukan penyemprotan diharapkan akan lebih cepat dalam menyeterilkan lingkungan.
“Anggota yang pria tentunya yang melakukan penyemprotan. Pompanya ‘kan berat. Kita yang perempuan mencampurkan cairan biar tim penyemprot tidak sampai kehabisan cairan disinfektan,” kata Sekar, salah satu anggota relawan PMI Grobogan ini.
Hana Eswe-Wahyu