BLORA – Api bediang (penghangat ternak) kembali meluluhlantahkan tiga bangunan rumah, dan harta benda milik Pandi (52), warga Dukuhan RT-21/RW-03, Desa Doplang, Kecamatan Blora, Jumat (21/9).
Tiga hari sebelumnya, Rabu (18/9), si jago merah mengamuk membakar habis lima rumah dan isinya milik dua KK, Ladi (52), dan Samijan (72), penduduk di Pruntusan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo, Blora, kerugian Rp 400 juta..
Sebelumnya, Minggu (9/9), api juga mengamuk di Desa Kamolan, Kecamatan Banjarejo, Blora. Rumah dan isinya milik delapan KK, Slamet, Suparno, Dasir, Darwih, Mijah, Mujiati, Ngarimin, dan Ngadinah, ludes dilalap si jago merah kegian Rp 900 juta.
Rabu (11/7), si jago juga mengamuk melalap 10 rumah milik lima KK di Dukuh Temboro, Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, Blora, korbannya Wito (40), Ratini (41), Latif (75) Karjo (45), dan Kamid (45), kerugian Rp 900 juta.
Kejadian kebakaran terbaru, Jumat (21/9), sekitar pukul 03:20 WIB, api berawal pojok sebelah utara kandang ternak Pandi, lantas merembet dan membesar menyambar rumah induk.
Cepat Membesar
Menurut Agus Damiyanto (46), perangkat desa (Kamituwo) setempat, api mulai terlihat sekitar pukul 03:30 WIB. Kobaran api dengan cepat membesar, Pandi, pemilik rumah berteriak, dan datang para tetangga.
Mendapat informasi kebakaran, Kapolsek Jati AKP Budiono, dan anggota datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Polisi dan warga berusaha mengendalikan api dengan alat seadanya.
Api semakin berkobar hebat melalap tiga rumah milik Pandi. Dikhawatirkan api merembet rumah terdekat, lantas polisi bersama warga merobohkan rumah paling depan agar api tidak memyambar bangunan sebelahnya, dan berhasil.
Api yang meluluhlantatahkan rumah Pandi berhasil dijinakkan, setelah mobil pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupatren Blora tiba di lokasi sekitar pukul 05:15 WIB.
Tidak ada korban jiwa dari musibah kebarakan itu, namun amukan si jago merah itu membuat rumah, dan harta Pandi senilai sekitar Rp 100 juta ludes rata tanah, jelas Kapolsek Jati AKP Budiono.
Menurut keterangan saksi-saksi, lanjutnya, api diduga akibat dari bediang ternak sapi yang berada di rumah bagian belakang. Api bedian membesar dan merembet membakar tumpukan jerami di dekatnya(suarabaru.id/wahono)