blank
Petugas terlihat memadamkan api dengan jarak sekitar 15 meter menggunakan Fire Hdyrant. (Foto Hery Priyono/SB)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Delapan orang personel pemadam kebakaran berupaya menangani api yang membakar tangki bahan bakar di Centre of Excellence Fire &Safety Academy PT Indonesia Power Semarang, Jumat (7/2/2020). Itu merupakan adegan simulasi dari praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Tim penanggulangan kebakaran ini berasal dari Centre of Excellence Fire &Safety Academy PT Indonesia Power Semarang. Seorang narator dari pemandu simulasi, Evy, mengatakan proses pemadaman dilakukan dengan diawali apel. Tujuannya guna memastikan personel, baik jumlah maupun kesiapannya.

“Peralatan tersebut di antaranya jocky pump dan diesel fire pump, hose cabinet (box hydrant), Pilar hydrant atau kepala hydrant, selang hydrant (hose rail) adaptor, nozzle gun (pemancar) Dan sirine atau alarm system,” ujar Evy.

Kewajiban mencegah dan menanggulangi kebakaran, kata dia, diamanahkan dan diwajibkan oleh Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI nomor : Kep-186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.

Petugas terlihat memadamkan api dengan jarak sekitar 15 meter menggunakan Fire Hdyrant. Serta beberapa alat yang memang telah sesuai standar National Fire Protection Association (NFPA). Dia mengatakan, aksi pemadaman tersebut akhirnya berhasil dipadamkan petugas.

Dalam kesempatan itu, ada juga simulasi penyelamatan pekerja yang celaka saat bertugas di ketinggian. Di antaranya diperagakan aksi penurunan pekerja dari tower, hingga dimasukkan di ambulans.

Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Rosellasari menjelaskan aksi simulasi yang diadakan bertujuan agar mengetahui risiko tinggi dari pekerjaan sehingga bisa diketahui cara penyelamatannya. “Bisa melihat ada pekerja yang mengetahui bagian yang high risk. Sehingga perlu menggunakan penanganan khusus. Seperti menggunakan pakaian khusus atau tertentu,” kata dia.

Hery Priyanto-Wahyu