Sebagai pemimpin apel, Bupati Setyo Sukarno (baju batik) bersama Dandim 0728 Letkol (Inf) Edi Ristriyono dan Kapolres AKBP Jarot Sungkowo, melakukan pemeriksaan barisan dalam apel kesiapan Operasi Ketupat Candi 20025.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI), potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran Tahun 2025 mencapai 52% dari total jumlah penduduk Indonesia, atau setara dengan jumlah 146,48 juta orang.

Demikian disampaikan Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Jumlah 21/3/25), saat bersama Dandim 0728 Letkol (Inf) Edi Ristriyono dan Kapolres AKBP Jarot Sungkowo, memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi Tahun 2025. Kegiatan ini digelar di halaman mapolres Wonogiri, dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1446 H (2025 M).

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, menyatakan, turut serta hadir dalam apel tersebut jajaran Forkopimda Kabupaten Wonogiri, para Kepala dinas dan instasi atau Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten Wonogiri.

Apel diikuti oleh pasukan gabungan dari TNI Kodim 0728, Polres, Satpol-PP, para relawan dari Search And Rescue (SAR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan (Dishub) serta Pramuka. Ditandai dengan penyematan pita tanda operasi oleh Bupati Wonogiri kepada perwakilan peserta apel.

Terkait dengan pergerakan masyarakat pada libur Lebaran 2025, itu diperkirakan akan dapat berubah sewaktu-waktu. Mengingat pengalaman pada pengamanan lebaran tahun sebelumnya, realisasi pemudik jauh lebih besar dibanding angka survei.

Untuk menjawab tantangan tersebut, TNI-Polri bersama stakeholder terkait, melaksanakan Operasi Terpusat dengan nama sandi “Ketupat 2025”. Operasi ini, bertujuan untuk memastikan keamanan di jalur-jalur rawan kemacetan, kecelakaan, kriminalitas dan bencana alam.

Kesiapan

Selaku pimpinan apel, Bupati Setyo Sukarno bersama Dandim dan Kappolres berkenan melakukan pemeriksaan barisan. Apel gelar pasukan ini, merupakan bentuk kesiapan pengamanan untuk memastikan pelaksanaan Hari Raya Lebaran Idul Fitri 1446 H berjalan aman dan lancar. Mulai dari pelaksanaan mudik maupun arus balik, dan pengamanan selama berlangsungnya libur lebaran.

Secara nasional, operasi ini melibatkan sebanyak 164.298 personel gabungan. Mereka akan bertugas di 2.835 pos, terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, serta 309 pos terpadu, sebagai pusat informasi dan pelayanan bagi masyarakat yang sedang melakukan perjalanan. Juga terhadap 126.736 objek pengamanan, meliputi masjid, lokasi sholat Idul Fitri, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api (KA) dan bandara.

Pengamanan tidak hanya fokus pada lalu lintas, namun juga memperhatikan potensi gangguan Kamtibmas, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta BBM. Sinergi antara Satgas Pusat, Satgas Daerah dan stakeholder terkait, menjadi kunci utama dalam memastikan keberhasilan pengamanan.

Selain kelancaran arus lalu lintas dan jalur penyeberangan, stabilitas harga dan ketersediaan Bahan Pokok Penting (Bapokting) serta BBM perlu mendapatkan perhatian. Oleh karena itu, dilakukan monitoring ketersediaan pasokan dan fluktuasi harga, termasuk memastikan distribusi pasokannya dapat terlaksana dengan lancar dan tepat waktu. ”Tindak tegas bila sampai ada pelaku penimbunan,” tegasnya.

Kepada semua yang bertugas, diminta untuk mengedepankan pelayanan yang ramah dan responsif, yang harus menjadi prioritas selama pengamanan mudik Lebaran 2025. Tampilkan sosok petugas yang humanis, berikan edukasi dan imbauan kepada pengemudi untuk istirahat sejenak guna menghindari microsleep.

Lakukan pengecekan kesehatan pengemudi, kelaikan kondisi kendaraan, kesiapan rambu-rambu dan lampu penerangan, serta siagakan personel pada titik-titik rawan kecelakaan. Pahami karakteristik wilayah seperti titik rawan banjir, longsor, dan gangguan Kamtibmas. Skenario menghadapi potensi gangguan dan situasi kontijensi, perlu dipersiapkan secara matang.

Tahun ini, Polres Wonogiri menyiapkan 5 Pos Pengamanan dan 1 Pos Terpadu, serta menurunkan sedikitnya 281 personel. Operasi Ketupat Candi ini, akan berlangsung selama 17 hari, mulai Tanggal 23 Maret 2025 sampai Tanggal 8 April 2025 mendatang.(Bambang Pur)