BLORA (SUARABARU.ID) — Babinsa Koramil 01/Blora Sertu Juwanto bersama Petugas PPL setempat mendampingi petugas Bulog dalam rangka pembelian gabah hasil panen petani di wilayah dukuh Medang, Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora Jawa Tengah, Jumat, 14 Maret 2025.
Panen padi yang berhasil diserap oleh Bulog sebanyak 9.546 kilogram dengan besaran pembelian sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini yakni Rp. 6.500 setiap kilogram.
Anggota Poktan Tirta Mukti Sendanggarjo, Sunoto merasa bersyukur karena hasil panen petani diakomodir oleh pemerintah melalui Bulog dengan langsung datang ke lokasi. “Terima kasih sudah membeli gabah kami, langsung ke sini,” ujar Sunoto.
Saat mendampingi di sawah, Babinsa Koramil 01/Blora, Sertu Juwanto mengatakan bahwa pendampingan yang dilakukannya merupakan wujud sinergi secara melekat antara Bulog dan TNI dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kami hadir untuk memastikan proses penyerapan gabah berjalan lancar serta mendukung para petani dalam mendapatkan harga jual yang layak,” ucap Babinsa Koramil 01/Blora.
Sementara itu, Danramil 01/Blora, Kapten Inf Maningsun menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan penyerapan panen oleh Bulog telah sesuai dengan yang diinstruksikan oleh Komando Atas.
Ketahanan Pangan Nasional
Alhamdulillah, proses pendampingan penyerapan gabah di salah satu desa di wilayah kami berjalan sesuai rencana, imbuh Danramil 01/Blora.
“Dengan adanya program ini, diharapkan kesejahteraan petani dapat meningkat dan mendapatkan keuntungan lebih baik serta ketahanan pangan nasional tetap terjaga,” tandas Danramil 01/Blora.
Untuk diketahui, HPP pada gabah petani ditetapkan menjadi Rp 6.500. Besaran pembelian gabah beras petani ini berlaku mulai 15 Januari 2025.
Dengan demikian, Perum Bulog akan melakukan pembelian gabah sesusai keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 Tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Gabah dan beras yang dibeli sesuai HPP Rp6.500, adalah Gabah Kering Panen di tingkat petani dengan Kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%.
Kudnadi Saputro
