JEPARA (SUARABARU.ID) –Hujan deras mengguyur Bumi Perkemahan Jati Cindhe sejak siang, membuat tanah sedikit becek. Tenda-tenda masih berdiri kokoh, namun jumlah pengunjung yang datang tak seramai sebelumnya. Panitia menginformasikan ini hari terakhir bazar ramadan, keputusan ini diambil arena kondisi cuaca yang tidak menentu.
Bazar yang telah berlangsung selama enam hari sejak 5 Maret 2025 ini sejatinya dijadwalkan berlanjut dengan menghadirkan stan-stan dari UMKM Kecamatan Kembang. Namun, kondisi cuaca yang sulit diprediksi memaksa rencana itu dibatalkan demi keamanan dan kenyamanan semua pihak” ungkap Suraji, Koordinator Stan Bazar Ramadan.

Acara penutupan yang berlangsung sore ini mengundang semua PTK Satkordik Kembang sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. Meskipun cuaca hujan membuat jumlah pengunjung berkurang, semangat para panitia dan pengunjung yang hadir tetap terasa hangat.
Hari terakhir bazar Ramadan tampak beberapa anggota kepolisian dari Polsek Kembang, Dinas Pertanian, hingga masyarakat umum tetap ikut meramaikan acara ini. Beragam jajanan jadul yang dijual, mulai dari kue tradisional hingga minuman segar, sukses membangkitkan nostalgia pengunjung.

Festival kuliner jadul ini bukan sekadar ajang jual beli, tapi juga memiliki empat tujuan utama, yaitu menyambut bulan Ramadan dengan suasana meriah dan penuh kebersamaan, mendukung program Dinas Pendidikan tentang pembiasaan bermasyarakat dan memperkuat karakter siswa, pemberdayaan UMKM Kecamatan Kembang dengan memberikan kesempatan berjualan, menggalang dana untuk melengkapi fasilitas di Bumi Perkemahan Jati Cindhe, seperti musala dan MCK.
“Kami minta maaf karena bazar ramadan ini harus berakhir lebih cepat. Namun acara ini sukses mempertemukan warga dari berbagai kalangan. Semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh para guru, UMKM, dan masyarakat menjadi bukti bahwa kekompakan bisa menghadirkan perubahan positif,” ujar Ketua Panitia, Hadi Supriyanto

“Saya merasa senang dengan adanya bazar ini karena dapat memupuk rasa solidaritas sesama PTK, mengenalkan ke siswa sistem belanja tukar koin dan aneka jajan tradisional. Semoga tahun depan lebih semarak lagi,“ jelas Norma Zuliyanti, Guru SDN 2 Kembang.
Meskipun cuaca menjadi tantangan besar, antusiasme pengunjung membuktikan bahwa Buper Jati Cindhe memiliki potensi besar sebagai wisata kuliner dan edukasi di masa depan. Harapannya, dengan perbaikan fasilitas yang lebih lengkap, bazar Ramadan ini bisa menjadi agenda tahunan yang lebih meriah.
Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi. Semoga tahun depan, Bazar Ramadan di Jati Cindhe bisa kembali digelar dengan persiapan yang lebih matang dan cuaca yang lebih bersahabat!
Budi Prihartini