KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Mulai pekan depan atau di minggu kedua Ramadan 1446 H, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di 106 desa.
Desa-desa tersebut tergolong rawan pangan dan miskin ekstrim, yang terdiri dari 91 desa miskin ekstrim dan 15 desa rawan pangan se Kebumen.
Wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah menyampaikan hal tersebut pada kegiatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM-TPID) Kebumen, di Ruang Rapat Gedung A Setda Kebumen, Jumat (7/3) 2025.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekda Kebumen Edi Rianto, Asisten II Sri Kuntarti, Pimpinan OPD, Bulog serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kebumen.
Zaeni mengungkapkan, pada awal bulan Ramadan 1446 H harga komoditas pangan di Kebumen masih tergolong aman. Begitu juga stok bahan pangan. Hanya ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, namun tergolong masih aman.
“Karena itu untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga pangan, Pemkab Kebumen pada minggu kedua bakal melaksanakan GPM di sejumlah titik. Tadi disebut ada 106 desa yang rawan pangan. GPM ini untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, sekaligus untuk menjaga stabilitas harga pangan,”ujar Zaeni, Jumat (7/3/2025).
Selain itu, juga telah dilaksanakan operasi pasar mulai dari 24 Februari hingga 29 Maret, di beberapa kantor pos wilayah Kebumen. Komoditas yang dijual seperti beras, minyak goreng, gula pasir , daging dan bawang putih.
Kemudian ada pengawasan pangan dari aspek keamanan pangan (residu pestisida dan Formalin), kemasan dan masa kadaluwarsa, Ijin PSAT dilaksankan mulai 10, 11, 12 Maret 2025 di Pasar Modern dan Pasar Tradisional.
“Ke depan kita juga bak memberikan bantuan subsidi pinjam bagi para pedagang kecil,”imbuh Zaeni.
Sekda Edi Rianto menyatakan, HLM TPID ini dilaksakanakan untuk menyinergikan semua stakeholder terkait untuk melakukan langkah-langkah antisipatif dalam rangka kesiapan selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Sekaligus memastikan harga terkendali dalam rentang harga eceran tertinggi.
“Rapat kali ini merupakan upaya Pemkab Kebumen untuk menjaga stok atau ketersediaan pasokan kebutuhan pokok masyarakat dan memastikan masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan mudah dan dengan harga yang terjangkau,”terang Sekda.
Pihaknya meminta kepada Disperindag KUKM untuk menerbitkan surat imbauan agar masyarakat bijak berbelanja dan tidak panic buying. Pihaknya juga meminta kepada para pelaku usaha, baik pedagang besar, retail modern untuk menjaga pasokan dan tidak menahan barang serta tidak mempermainkan harga.
“Jika dicurigai ada penimbunan barang atau distribusi yang tersendat DisperindagKUKM dapat melakukan Sidak Pasar dengan melibatkan Satgas Pangan Polres,”tandas Edi.
Pemkab juga meminta kepada BULOG agar Program Serap Gabah Petani mulai dijalankan, karena Kebumen sudah mulai Panen, agar gabah petani dapat dibeli minimal sama dengan harga pembelian BAPANAS.
“Alhamdulillah Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kebumen saat ini Stabil dan Inflasi nasional terjaga dalam rentang target nasional 2,5÷1,”papar Sekda.
Komper Wardopo