JEPARA(SUARABARU.ID) – Sejumlah indikator perekonomian di Kabupaten Jepara menunjukkan kinerja positif. Di antaranya penurunan tingkat pengangguran terbuka, angka kemiskinan, hingga jumlah penduduk miskin ekstrem.
Hal itu terungkap saat pemerintah daerah setempat menggelar Musrenbang Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Jepara Tahun 2026. Kegiatan itu berlangsung di Pendopo R.A. Kartini Jepara pada Selasa (4/3/2025).
Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar yang mewakili Bupati Witiarso Utomo membuka acara itu, mengungkap sejumlah data terkait hal tersebut.
“Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun menjadi 3,34 persen. Angka kemiskinan terus menurun menjadi 6,09 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 80.840 jiwa,” kata dia dalam acara yang dihadiri Ketua DPRD Agus Sutisna, perwakilan Forkopimda, Kepala Bappeda Jateng Harso Susilo, Sekda Edy Sujatmiko, para kepala perangkat daerah, organisasi profesi, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan sejumlah elemen masyarakat lain.
Dengan angka kemiskinan 6,09 persen, kata Gus Hajar, demikian sapaan akrabnya, Jepara menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan terendah se-Jawa Tengah. Jumlah penduduk miskin ekstrem, juga terus menurun menjadi 10.850 jiwa atau 0,84 persen. Meski demikian, Gus Hajar menyebut pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara tahun 2024 yang tercatat 4,22 persen, mengalami perlambatan dari tahun sebelumnya.
Ketua DPRD Kabupaten Jepara Agus Sutisna dalam kesempatan itu menyebut, untuk mewujudkan visi kepala daerah terpilih: “Bersama Membangun Kabupaten Jepara Yang Makmur, Unggul, Lestari dan Religius”, atau Jepara Mulus, lembaganya memiliki beberapa saran.
“Masukan dari DPRD Kabupaten Jepara tertuang dalam Pokok-Pokok Pikiran DPRD Kabupaten Jepara Tahun 2026,” kata Agus Sutisna, yang kemudian merinci saren tersebut yang terbagi dalam sebelas bidang.
Pada bidang keagamaan, DPRD memberikan saran fasilitasi pendidikan keagamaan sejak dini dan perbaikan fasilitas keagamaan yang rusak. Sedangkan di bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga, pihaknya menyarankan penataan Stadion GBK pasca revitalisasi, lahan parkir, sponsor Persijap untuk mengarungi Liga 1, dan pembangunan sarana prasarana olahraga untuk mempersiapkan Porprov.
Sekretaris Daerah Edy Sujatmiko dalam materinya menandaskan, Musrenbang jangan dianggap formalitas.
“Kita gunakan untuk menampung usulan dalam mewujudkan visi ‘Bersama Membangun Kabupaten Jepara Yang Makmur, Unggul, Lestari dan Religius, atau Jepara Mulus.’ Apalagi Musrenbang ini berlangsung di tengah efisiensi anggaran. Jepara Mulus itu bukan hanya jalan, tetapi juga pelayanan kesehatan, pendidikan, dan perekonomian yang terbagi dalam delapan program,” kata Edy Sujatmiko.
Edy Sujatmiko mengungkapkan, dalam pelaksanaan prioritas pembangunan daerah tahun 2026, terdapat enam permasalahan dan isu strategis. Keenamnya adalah pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing; pembangunan ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan; perwujudan kota yang maju, modern dan berkelanjutan; penguatan ketahanan sosial dan budaya masyarakat; peningkatan pelestarian kebudayaan; serta tata kelola pemerintahan yang agile (gesit), adaptif dan kolaboratif.
Saat mengungkap kerangka pendanaan RKPD tahun 2026, dia menyebut, proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp2,4 triliun. Dari jumlah itu, pendapatan asli daerah (PAD) diproyeksikan mencapai Rp560 miliar.
Hadepe