JAKARTA (SUARABARU.ID) – Industri event telah terbukti sebagai sektor yang mampu memberikan dampak ekonomi luas. Tidak hanya dalam skala nasional, namun juga di tingkat daerah.
Dalam pelantikan kepengurusan baru, Backstagers Indonesia menegaskan perlunya kebijakan yang lebih berpihak pada industri event, guna mengoptimalkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi.
Ketua Umum Backstagers Indonesia, Andro Rohmana, menegaskan, event bukanlah sekadar pengeluaran, melainkan investasi yang mampu menggerakkan berbagai sektor ekonomi.
“Setiap satu rupiah yang diinvestasikan dalam event mampu menghasilkan dampak ekonomi sebesar 2,6 kali lipat di daerah penyelenggaraannya. Industri kreatif juga telah menyerap 278 ribu tenaga kerja dan berkontribusi Rp120 triliun terhadap PDB nasional,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).
Namun, masih banyak pemerintah daerah yang belum melihat industri event sebagai peluang strategis. “Jangan melihat para pegiat ekonomi kreatif sebagai beban, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun daerah,” tambahnya.
Saat ini, Backstagers Indonesia telah memiliki perwakilan di 24 provinsi yang siap menjadi jembatan komunikasi antara pelaku event dan pemerintah daerah.
Dengan kolaborasi yang lebih kuat, diharapkan regulasi yang lebih mendukung dapat diterapkan, sehingga industri event dapat berkembang secara berkelanjutan dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung industri event. “Dengan kebijakan yang tepat, industri event bisa menjadi sektor unggulan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” tuturnya.
Dengan kepengurusan baru yang lebih solid dan komitmen terhadap riset serta standarisasi, Backstagers Indonesia optimis mampu menjadi mitra utama dalam membangun industri event yang lebih profesional, berdaya saing tinggi, dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Ning S