JEPARA (SUARABARU.ID)- Gerakan Pemuda (GP) Ansor GP Ansor PAC Tahunan menggelar Dauroh Aswaja Spesial Banser. Dikatakan spesial karena dihadiri sejumlah narasumber senior yang pernah menjabat sebagai Kasatkoryon Banser Kecamatan Tahunan dari periode pertama hingga terakhir.
Hadir pada acara tersebut H. M. Ahris Pembina Satkorcab Banser Jepara, H. Santoso Petinggi Desa Langon, Ircham Andy Yahya Ketua PAC GP Ansor Tahunan, Pengurus PAC GP Ansor Tahunan, Ketua PR dan kader GP Ansor Se Kecamatan Tahunan.
Acara yang digelar di Masjid Baitur Rohim Desa Langon, Selasa (11/2/2025) sebagai ajang untuk memperkukuh soliditas kader Ansor. Pada kesempatan itu, H. M Ahris juga mempertanyakan kesiapsiagaan Banser Kecamatan Tahunan yang dirasakan akhir-akhir ini mulai goyah dan kurang solid.
“Komunikasi Ansor Banser di Kecamatan Tahunan harus memiliki koherensi yang kuat satu komando, kepemimpinan Kasatkoryon Banser Se- Kecamatan Tahunan yang baru harus ditaati oleh seluruh kader Banser dalam satu komando di bawah PAC GP Ansor Tahunan”, ujarnya.
Sementara itu, Kasatkoryon Banser Tahunan periode pertama H. Achmadi, mengenang kembali sejarah berdirinya Banser pertama kali di Tahunan.
“Banser hadir dari kesadaran dan tekad kuat untuk berjuang di NU. Awalnya dengan kemauan dan modal sendiri beli seragam Banser, dipakai saat mengawal kegiatan pengajian NU menjadi wujud eksistensinya”, ungkap Achmadi mengenang perjuangan di Banse saat itu.
“Banser Tahunan juga menjadi pionir terlaksananya Diklatsar Banser pertama di Jepara. Jangan melupakan sejarah melupakan sejarah, jangan memutus tali silaturahmi dengan Kasatkoryon sebelumnya dan terus melanjutkan perjuangan Banser”, tegasnya.
Senada dengan Achmadi, Kasatkoryon Banser Tahunan periode kedua, Nurul Muttaqin, mengatakan “Menjadi kader Ansor-Banser itu mudah dalilnya cuma satu yakni taat (Kiai)”, ujarnya.
“Kepentingan NU lah yang harus ditaati oleh Ansor-Banser sehingga khidmah itulah yang kemudian menjadi keberkahan dan berbuah bonus bagi kader di kehidupannya.” Pungkasnya.
ua/bagus