blank
Warga saat melintasi genangan banjir di Setrokalangan, Kaliwungu. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sebanyak 700 lebih rumah di lima desa yang ada di Kecamatan Kaliwungu dan Jati, terendam banjir yang terjadi hingga Jumat (24/1). Setidaknya 774 Kepala Keluarga dengan 2539 jiwa terdampak akibat banjir tersebut.

Lima desa yang terdampak banjir di antaranya Garung Kidul, Setrokalangan, Banget dan Kedungdowo. Sementara satu desa lagi yakni Desa Paduruhan Lor, Kecamatan Jati.

Dari sekian desa tersebut, kondisi parah terjadi pada Desa Setrokalangan. Ketinggian air di wilayah dukuh Setro dan Karangturi mencapai dada orang dewasa dan bahkan memutuskan akses kedua wilayah tersebut.

Kasi Kesiagaan dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Kudus Munadji mengatakan selain merendam rumah warga, genangan banjir juga menggenangi empat SD, dua masjid hingga balai desa.

“Air yang menggenang merupakan limpasan dari spillway Goleng yang berasal dari luapan sungai Wulan,”ujarnya.

Meski situasi terakhir debit sungai Wulan mulai menyusut, namun ketinggian air yang menggenang wilayah tersebut masih cukup tinggi.

Hal ini terjadi karena wilayah yang terendam merupakan cracking di dataran rendah. Sehingga air akan benar-benar surut jika debit air sungai Wulan sudah benar-benar surut.

Meski sudah menggenangi rumah warga, sejauh ini baru sembilan jiwa yang dilaporkan telah dievakuasi ke tempat pengungsian. Namun realitas di lapangan, banyak warga yang sebenarnya sudah mengungsi ke tempat saudaranya.

Selain itu, banyak warga yang tetap memaksa tinggal di rumah meski harus melintasi genangan banjir yang cukup tinggi.

Untuk memudahkan aktifitas, warga memilih memarkir motornya di tepi jalan raya, dan kemudian berjalan masuk ke wilaya pemukiman.

Ali Bustomi