blank
Kebakaran terjadi lagi di Pasar Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Api membakar kios milik Purwanto yang berjualan aneka komoditas camilan atau snack.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Musibah kebakaran, semalam, terjadi lagi di Pasar Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Ini merupakan kebakaran keduakalinya, selang sekitar 15 bulan terakhir ini. Yakni setelah kebakaran pertama, yang berlangsung Kamis petang Tanggal 23 September 2023.

Lokasi pasar tradisional ini, terletak di Dusun Bulusari RT 02/RW 02, Kelurahan Bulusari, Kecamatan Slogohimo (sekitar 35 Kilometer arah timur Ibukota Kabupaten Wonogiri). Api kebakaran diketahui berkobar mulai Pukul 20.00, dari dalam kios penjualan aneka makanan snack (camilan) milik Purwanto (61).

”Saya melihat ada kepulan asap dari dalam kios,” tutur Yeti kepada petugas. Yeti adalah Penjual Angkringan yang menjajakan makanan dan minuman, yang lapaknya berada di depan kios milik Purwanto. Temuan ada kepulan asap tersebut, segera diberitahukan kepada Saksi Kismanto.

Keduanya berusaha mendobrak pintu kios dari arah belakang, karena melihat titik kobaran api awalnya berada di bagian ruang belakang kios. Maksudnya, akan memberikan tindakan pemadaman secara cepat bersama masyarakat. Tapi usahanya ini gagal dilakukan, sebab api keburu membesar dan kesulitan untuk dipadamkan.

Mewakili Kapolres Wonogiri, Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo, Kamis (23/1/25), menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran semalam. Sebab, saat kebakaran terjadi, kios dalam kondisi tutup dan dikunci dari luar.

Pemilik kios dan istrinya, Ny Yeti (51), pada Pukul 19.00 telah mengakhiri kegiatan berjualan. Malam itu, pemilik kios pulang ke rumahnya di Dusun Koripan RT 02/RW 02 Desa Slogohimo, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Kios dikunci dari luar dan tidak ada penjaga malamnya.

Api Kompor

AKP Anom Prabowo, menyatakan, pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Tapi diduga, sumber api kebakaran berasal dari kompor yang lupa dimatikan oleh Ny Yeti, setelah dipakai untuk memasak air. Kompor tetap menyala, ketika pemilik kios pulang ke rumahnya.

blank
Personel Polsek dan Anggota TNI dari Koramil Slogohimo, ikut membantu petugas Damkar Pemkab Wonogiri, yang melakukan pemadaman api yang membakar kios di Pasar Slogohimo.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

Dampaknya, api kompor berkobar membakar barang-barang di dekatnya, dan memicu terjadinya kobaran api yang sulit dipadamkan secara manual. Terlebih lagi, di lokasi tidak tersedia air maupun Alat Pemadam Kebakaran Ringan atau APAR.

Segera dilakukan kontak untuk memohon bantuan pemadaman ke Markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri. Bersamaan itu, personel Polsek dan Anggota TNI dari Koramil Slogohimo, segera mendatangi lokasi kebakaran untuk memberikan bantuan pemadaman. Juga melakukan pengaturan arus lalu lintas antarprovinsi, karena kios yang terbakar itu berada di tepi jalan raya Wonogiri (Jateng)-Ponorogo (Jatim).

Kepala Satpol-PP Kabupaten Wonogiri Joko Susilo dan Kabid Damkar Pemkab Wonogiri Joko Prayitno, melalui Koordinator Lapangan, Sriyanto Kembo, menyatakan, mendapat kontak permohonan bantuan pemadaman pada Pukul 21.05. Segera diluncurkan dua unit mobil brandweer bersama 6 personel Fireman dan tiba di lokasi kebakaran Pukul 21.45.

Pemadaman dilakukan oleh Regu I Pimpinan Komandan Regu (Danru) Katman. Dibantu personel Polsek dan Anggota TNI dari Koramil Slogohimo, Relawan dari Search And Rescu (SAR) bersama para relawan siaga bencana dari Desa Tangguh Bencana (Destana). Proses pemadaman berlangsung sampai Pukul 22.30 atau setengah jam menjelang tengah malam.

Kobaran api berhasil dilokalisir, dan tidak sampai meluas membakar seluruh pasar dan toko-toko yang ada di sekitarnya. Tidak seperti pada kebakaran pertama, yang terjadi 15 bulan lalu, yang membakar sebanyak 120 kios dan bangunan los tempat berjualan sebanyak 400 pedagang.

Mencermati kebakaran pasar Slogohimo yang terulang ini, para bakul dan pedagang diimbau untuk tidak berlaku sembrono dalam memperlakukan api. Bijaksakan untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk jangan sampai lupa mematikan kompor manakala selesai digunakan. Jangan sampai keburu pulang sebelum api kompor dimatikan secara sempurna.(Bambang Pur)