blank
Gerakan massal penanaman bibit pohon penghijauan, dilakukan para mahasiswa UNS bersama Babinsa, Perangkat Desa dan relawan Destana di Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Gerakan massal penanaman bibit pohon penghijauan dan rumput vetiver, Senin (20/125), dilakukan oleh para mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Lokasinya di Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.

Danramil-04/Nguntoronadi, Kapten (Inf) Agus Priyanto melalui Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, menyatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh para mahasiswa yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut, melibatkan para Anggota Babinsa dari Koramil-04 Kodim 0728 Wonogiri, bersama Kepala Desa (Kades) Aris Hartanto dan para relawan Desa Tangguh Bencana (Destana).

Serma Agung, Babinsa Koramil-04/Nguntoronadi Kodim 0728/Wonogiri, mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya mencegah lahan gundul, sebagai bagian dari upaya melakukan konservasi tanah, menjaga kestabilan ekosistem dan menjaga kelestarian alam lingkungan. Utamanya dari ancaman erosi, bencana tanah longsor dan banjir.

“Kami sangat mendukung gerakan penanaman ini, karena menjadi bagian dari upaya menggugah kesadaran kita, untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungannya, demi keberlangsungan hidup yang lebih baik,” kata Kades Kulurejo, Aris Hartanto.

Rumput Vetiver atau Akar Wangi, juga disebuit sebagai Narwastu (serai wangi). Memiliki nama latin Chrysopogon zizanioides syn, Vetiveria zizanioides, atau Andropogon zizanioides. Tumbuhan ini memiliki keunggulan dapat tumbuh sepanjang tahun, dan akarnya mencengkeram kuat ke dalam tanah. Cocok untuk pencegahan ancaman longsor pada lereng tebing dan lahan miring.

Akar wangi atau Vetiver. termasuk dalam famili Posceae dan masih sekeluarga dengan serai atau padi. Akarnya yang dikeringkan memancarkan bau wangi, yang secara tradisional dikenal sebagai pengharum lemari penyimpan pakaian atau barang-barang penting, seperti batik dan keris.

Aroma wangi tersebut, berasal dari minyak atsiri yang dihasilkan pada bagian akar, dan menjadi komoditas perdagangan dalam industri wangi-wangian.(Bambang Pur)