blank
Kantor Dindikbud Kabupaten Purworejo, Jateng. Foto: Vash

PURWOREJO (SUARABARU.ID)  – Kasus pencurian barang-barang elektronik di sejumlah sekolah di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sejak akhir tahun 2024 makin meningkat.

Hingga tanggal 15 Januari 2025, data yang diterima Satreskrim Polres Purworejo mencatat setidaknya 22 sekolah dasar negeri (SDN) menjadi korban pencurian.

kata Kepala Bidang Pengelolaan dan Perijinan Pendidikan (PPP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Sigit Supriyanto di kantornya, Jumat (17/01/2025), menuturkan, barang-barang elektronik yang dicuri antara lain laptop, komputer, LCD proyektor, printer, dan alat elektronik lainnya. “Sebagai upaya pencegahan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo telah mengeluarkan beberapa imbauan, dengan mengingatkan semua sekolah untuk meningkatkan keamanan,” kata Sigit Supriyanto.

Pada 31 Oktober 2024, tambah Sigit, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, melalui surat resmi, mengingatkan semua sekolah untuk lebih memperketat pengamanan. Imbauan tersebut semakin diperkuat pada 12 Desember 2024 yang berisi langkah-langkah konkret untuk meningkatkan keamanan.

“Langkah-langkah yang dimaksud antara lain, memastikan ruang penyimpanan barang elektronik dalam kondisi aman dan kokoh, serta menginstruksikan sekolah-sekolah yang tidak memiliki penjaga malam untuk menitipkan barang-barang berharga di rumah guru atau kepala sekolah terdekat,” ujarnya.

Dalam imbauan tersebut juga disebutkan bahwa koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan lingkungan sekitar sekolah sangat penting untuk memastikan keamanan lingkungan sekolah tetap terjaga.

Baca juga Bulan Dana PMI 2024 Grobogan Berhasil Himpun Sumbangan Masyarakat Rp 1,56 Miliar

“Beberapa waktu lalu, kami juga telah memanggil semua Kasek SMP dan Korwilcambidik SD untuk sosialisasi keamanan sekolah. Namun, meskipun imbauan dan langkah pengamanan telah diberikan, sejumlah sekolah masih menjadi korban pencurian. Pada 27 Desember 2024, SD Negeri Klepu di Kecamatan Butuh mengalami kerugian sekitar Rp15.100.000 akibat pencurian. Kejadian serupa juga menimpa SD Negeri Dukuhdungus pada 3 Januari 2025, dengan kerugian sekitar Rp700.000,” kata Sigit Supriyanto.

Dalam laporan yang diterima oleh Dindikbud, peristiwa diketahui saat penjaga sekolah membuka ruang guru ditemukan berantakan.  Penjaga sekolah juga melihat beberapa genteng terbuka, yang diduga menjadi jalur masuk bagi terduga pelaku.

Pihak kepolisian dari Polsek Grabag dan tim Inafis Polres Purworejo segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan lebih lanjut.

“Kebanyakan laporan kehilangan berasal dari sekolah yang tidak memiliki penjaga malam. Dana dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah) hanya bisa mengcover untuk penjaga yang sudah tercatat dalam Dapodik,” kata Sigit.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo mengimbau seluruh sekolah untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, menjaga koordinasi dengan pemerintah desa, serta selalu melibatkan lingkungan sekitar dalam menjaga keamanan sekolah. Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat mengurangi angka pencurian dan memastikan keselamatan barang-barang berharga milik sekolah.

Vash