blank
iptu Musakir, mengisi Khutbah Jumat di Masjid Al Muhajirin Perum Sigaru, Desa Kembaran, Kebumen baru-baru ini.(Foto:SB/Humas Polres)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Aiptu Musakir, seorang anggota Polri yang bertugas di Satlantas Polres Kebumen, dikenal bukan hanya sebagai penegak hukum tetapi juga piawai berdakwah

Di tengah kesibukannya sebagai polisi lalu lintas dan mengatur arus  lalu lintas di jalan, ia secara rutin mengisi khutbah Jumat di Masjid Al Muhajirin, Perum Sigaru, Desa Kembaran, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.

Aiptu Musakir bertugas sebagai khatib setiap Jumat Pon. Tak ayal telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Sebagai khatib, Aiptu Musakir memiliki cara unik dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Ia kerap menyisipkan nilai-nilai keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan pendidikan dalam khutbahnya.

Gaya bicaranya santai namun tegas. Ia mengajak jamaah untuk menjaga kedamaian, saling menghormati, dan menjauhi tindakan yang merugikan orang lain. Pesan-pesan ini diterima baik oleh para jamaah yang merasa khutbahnya relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Kompetensinya sebagai khatib tidak datang begitu saja. Pada tahun 2021, Aiptu Musakir meraih Juara 3 tingkat Nasional dalam lomba Dai Polisi. Penghargaan itu salah satu bukti  kemampuannya mengomunikasikan nilai-nilai kebaikan dan keagamaan. Perstasi itu juga memotivasinya untuk terus berdakwah, tidak hanya di masjid, tetapi juga di berbagai forum masyarakat.

Selain menjadi khatib, Aiptu Musakir pernah dilibatkan sebagai penguji bagi murid SMP Muhammadiyah 2 Kebumen dalam program tahfidz Al-Quran.  Ia tidak hanya menguji hafalan para siswa, tetapi juga memberikan motivasi kepada mereka untuk terus bersemangat mendalami Al-Quran.

Perannya ini menunjukkan Aiptu Musakir mampu menjadi figur yang dihormati dalam berbagai bidang, baik dalam hukum maupun pendidikan agama. Jamaah Masjid Al Muhajirin yang sebagian juga anggota Polri dan purnawirawan Polri pun merasa beruntung memiliki sosok seperti Aiptu Musakir.

“Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain,”ucap  Aiptu Musakir, Kamis (9/1) 2025.

Dengan pengalaman sebagai Dai Polisi, Aiptu Musakir selalu berusaha menyampaikan pesan-pesan dakwah yang menyejukkan hati.

Ia percaya, dakwah yang baik adalah yang tidak hanya mengajak pada kebaikan spiritual, tetapi juga menciptakan masyarakat yang harmonis. Hal inilah yang menjadi ciri khasnya setiap kali ia berdiri di mimbar masjid.

Tak hanya aktif di masjid, Aiptu Musakir juga sering diundang menjadi pembicara di berbagai acara keagamaan dan sosial. Melalui forum-forum ini, ia terus menyebarkan pesan-pesan positif yang mencakup ajakan untuk hidup rukun, menghindari perpecahan, dan memprioritaskan kepentingan bersama.

Dedikasi Aiptu Musakir dalam menjalankan tugas kepolisian sekaligus berdakwah menunjukkan bahwa tugas mulia tidak terbatas pada satu profesi saja.

Ia berhasil memadukan dua peran tersebut dengan baik, sehingga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Sebagai polisi yang menjaga keamanan, sekaligus ia juga menebar kebaikan.

Bagi masyarakat Kebumen, Aiptu Musakir contoh nyata bagaimana seorang anggota Polri dapat memberikan dampak lebih luas melalui dakwah dan pendidikan. Kehadirannya di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai pembimbing spiritual yang membangun kedamaian dari hati ke hati.

Komper Wardopo