KEBUMEN (SUARABARU.ID)– Perencana Ahli Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Yahya Rahmana Hidayat mengatakan, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) di Kebumen, Kamis (5/12/2024), telah menghasilkan sejumlah rekomendasi.
Menurut dia, nantinya rekomendasi akan diusulkan ke Kementerian untuk ditindaklanjuti. Rekomendasi itu disampaikan kepada perwakilan tim perumus kepada para pelaku Geopark, yang hadir dalam Rakornas, yang dilaksanakan di Trio Azana Hotel, Kebumen.
”Kita akan melakukan revisi Perpres Nomor 9 Tahun 2019, Tentang Organisasi KNGI. Karena Ketua KNGI adalah Menteri Marinves. Sementara dalam kabinet baru Prabowo-Gibran, Menko Marinves sudah dihapuskan,” kata Yahya, dalam keterangannya.
BACA JUGA: Pokdarwis Sumber Mainkan Lakon ‘Kembang Desa’, Berebut Perawan Cantik Putri Demang
Pria yang juga penanggung jawab (person in charge atau PIC) Geopark Natuna dan Geopark Meratus Kalimantan Selatan ini menambahkan, perlu ada revisi tentang susunan organisasi KNGI. pihaknya mengusulkan, untuk alternatif pertama, Ketua KNGI yang tadinya Menko Marinves, menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas.
Alternatif kedua, lanjut dia, Ketua KNGI Menko Perekonomian, mengingat Kementerian Pariwisata dan Kementerian ESDM ada di bawah koordinasi Menko Perekonomian. Namun, nantinya akan ditentukan oleh pimpinan, apakah Ketua KNGI adalah Menteri PPN Bappenas atau Menteri Koordinator Perekonomian.
Rekomendasi selanjutnya, kelembagaan Badan Pengelola Geopark, pihaknya sudah merumuskan tidak ada bentuk kelembagaan yang fit untuk semua Geopark. Oleh karena itu, alternatif kelembagaan Badan Pengelola Geopark itu, akan diserahkan ke masing-masing daerah.
BACA JUGA: Tidak Pas Membandingkan Parmas di Pilkada dengan Pilpres
”Karena tidak ada one fit for all. Jadi silakan pemerintah daerah, baik provinsi atau kabupaten, memilih menentukan sendiri bentuk kelembagaan dari Badan pengelola Geopark,” lanjut Yahya.
Pihaknya juga merekomendasikan alternatif kedua, gubernur atau bupati bisa langsung membentuk organisasi nonstruktural, yang langsung bertanggung jawab kepada gubernur atau bupati. Jadi di luar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Organisasi itu nanti akan ada wali amanah atau steering committee, dan ada eksekutif yang menjalankan operasional pengelolaan Geopark. Wali amanah terdiri dari pentahelix yang terdiri dari pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi, dan lainnya.
BACA JUGA: Rhona Halidian Irsyad, Koordinator GP Angkatan 11 Kabupaten Jepara
Yahya melanjutkan, lembaga manajerial sebagai operasional badan pengelola geopark nanti, diisi orang-orang profesional sesuai dengan keahliannya. Karena geopark ini membutuhkan keahlian di bidang geologi, keahlian bidang pendidikan, dan keahlian di bidang pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, nanti akan diisi oleh orang-orang profesional.
”Pembiayaannya, pendanaannya untuk biaya operasional badan pengelola ini berasal dari APBD. Namun pembiayaan untuk mengembangkan geopark, bersifat blended finance. Bisa dari APBN, APBD, bisa dari hibah lembaga internasional, bisa dari CSR, bisa dari investasi swasta, filantropi, bisa dari profesional, bisa dari individu yang konsen terhadap pengembangan geopark,” ujarnya.
Menurut Yahya, itu adalah hasil dari perumusan terkait dengan kelembagaan dan pendanaan pengembangan geopark. Adapun untuk kelembagaan KNGI, nantinya akan diusulkan kepada menteri.
BACA JUGA: PSIS Raih Hasil Imbang Serasa Menang Tiga Poin
Sebagai informasi, tim perumus terdiri dari berbagai kementerian dari KNGI. Ada Bappenas, Kementerian Pariwisata, Kementerian ESDM, Kemenko Infrastruktur yang dulu Menteri Marinves. Ada pula dewan pakar geopark dari berbagai kalangan, dan badan pengelola geopark.
Saat itu juga dilakukan penandatanganan MoU Geopark. Yaitu, Geopark Kebumen dengan Universitas Bakrie, Geopark Kebumen dengan Geopark Ujung Kulon, Geopark Ujung Kulon dengan Geopark Ranah Minang Silokek/
Lalu ada pula Geopark Belitong dengan Geopark Caldera Toba, Geopark Caldera Toba dengan Geopark Batur, Geopark Natuna dengan Raja Ampat, Geopark Natuna dengan Geopark Belitong.
Riyan