blank
Mahasiswa Prodi Pariwisata USM saat praktik mengolah dodol kakao, di Desa Wisata, Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Foto: dok/usm

YOGYAKARTA (SUARABARU.ID)– Sebanyak 80 mahasiswa Program Studi Pariwisata Universitas Semarang (USM), mengikuti Outing Class di Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin-Selasa (2-3/12/2024). Kegiatan itu merupakan penerapan praktikum lapangan, dari mata kuliah Pariwisata Desa dan Kota.

Dosen pengampu mata kuliah Pariwisata Desa dan Kota USM, Muchammad Satrio Wibowo SKel MSc mengatakan, kegiatan itu merupakan implementasi penggabungan antara teori dan praktik dalam sistem pembelajaran, sekaligus membuat mahasiswa dapat merasakan berwisata sambil belajar.

”Melalui kegiatan ini, harapannya mahasiswa bisa mengetahui sistem pengelolaan desa wisata secara langsung. Apalagi dijelaskan secara langsung oleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran, sehingga mahasiswa bisa dibentuk sebelum terjun ke dunia kerja secara profesional,” katanya.

BACA JUGA: Tim Dosen USM Beri Pelatihan di Sanggar Belajar Sentul Kuala Lumpur

Menurutnya, selama kegiatan dipandu Marketing Desa Wisata Nglanggeran, Heru Purwanto. Mahasiswa mendapatkan penjelasan sejarah dan perjuangan masyarakat, dalam mewujudkan desa wisata yang aman dan nyaman.

”Selain itu, mahasiswa diajak praktik dan edukasi olahan dodol kakao, edukasi peternakan kambing etawa, melihat keberadaan embung nglanggeran, hingga melakukan soft tracking Gunung Api Purba,” ujarnya.

Kaprodi Prodi S1 Pariwisata USM, Herman Novry Kristiansen Paninggiran SE MM Par mengaku, pihaknya sangat mendukung kegiatan ini. Menurut dia, mahasiswa yang belajar di kelas itu tidak cukup.

”Mereka harus ke masyarakat atau industri, untuk melihat relevansi apa yang diajarkan dalam kelas dan di lapangan. Kegiatan ini tentu untuk menambah wawasan mahasiswa, juga dengan melihat secara nyata, kira-kira teori yang dipelajari nyambung atau tidak,” ungkapnya.

Riyan