WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Para relawan siaga bencana dari sejumlah komunitas, diturunkan untuk menangani bencana tanah longsor di Dusun Kalipuru RT 3/RW 5, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Mereka secara gabungan gotong royong bersama-sama, untuk menyingkirkan rumpun bambu yang longsor menutup aliran sungai.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Trias Budiono, Kamis (28/11/24), menyatakan, para relawan siaga bencana tersebut, datang dari BPBD Kabupaten Wonogiri dan para relawan Desa Tangguh Bencana (Destana). Mereka bergotong royong bersama para perangkat desa dan warga masyarakat, menyingkirkan rumpun bambu yang longsor menutup alur sungai.
Rumpun bambu yang disingkirkan dari aliran sungai, terdiri atas rumpun Bambu Ori dan rumpun Bambu Apus. Penanganan darurat ini, dilakukan sebagai upaya percepatan dalam mengantisipasi ancaman banjir. Sebab, bila turun hujan lebat, akan membicu bencana banjir. Ini akan membahayakan, bila longsoran rumpun bambu yang menutup alur sungai, tidak segera disingkirkan.
Kecuali memberikan percepatan penanganan bencana longosor tersebut, Kalak BPBD Kabupaten Wonogiri, Trias Budiyono, memberikan alat pinjam pakai mesin pompa air komplit, kepada komunitas relawan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Harapannya, sewaktu-waktu dapat digunakan dalam penanganan bencana banji,r dan bisa juga untuk upaya pemadaman musibah kebakaran.
Bantuan
Bersamaan itu, BPBD Kabupaten Wonogiri juga menggelar pembinaan para relawan Destana di Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Pembinaan berlangsung di ruang pertemuan desa setempat, menampilkan instruktur Sri Maryati dan Heri. Materi yang diberikan mencakup masalah posko, pembentukan kepengurusan dan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL).
Pembinaan kepada para relawan Desatna di Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, dalam upaya meningkatkan kesiapsigaan untuk menghadapi ancaman bencana. Desa Kulurejo, hampir setiap datang musim penghujan, selalu menjadi langganan bencana banjir dari aliran Sungai Wiroko, yang hulunya ke perairan Waduk Gajahmungkur, Wonogiri.
Sebagaimana yang terjadi selama ini, manakala Sungai Wiroko banjir, dampaknya menggenangi lahan pertanian, perkampungan penduduk, dan sebagian ruas jalan raya antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim).
Para relawan Desatana Kulurejo, dipersiapkan untuk senantiasa siaga bila terjadi banjir Kali Wiroko. Juga dalam upaya mensiagakan relawan bersama masyarakat, dalam mengahadap ancaman bencana hidro metereologi, yang sewaktu-waktu dapat terjadi di musim penghujan sekarang ini.(Bambang Pur)