blank
Rektor Supari (kanan), saat melihat aktivitas warga saat mengolah kedelai menjadi tempe, yang merupakan produk rumahan. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Rektor Universitas Semarang (USM), Dr Supari ST MT, belum lama ini melakukan kunjungan ke pelaku UMKM di Kelurahan Plombokan, Semarang. Dalam kunjungan itu, rektor mengunjungi pelaku usaha tempe, Ngadinu, yang beroperasi pada skala rumahan.

Rektor didampingi tiga dosen USM, Albert SE MM PhD, Moeljono SE MSi MM, dan Anitiyo Soelistiyono SE MSi PhD. Selain itu juga, beberapa mahasiswa USM yang bertugas membantu dalam pendampingan ke pelaku UMKM.

Dalam keterangannya rektor mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memantau secara langsung proses pendampingan sertifikasi halal, yang dilakukan Tim PKM USM. Kegiatan ini juga sekaligus mendengarkan keluhan para pelaku UMKM, yang kemudian akan dicarikan jalan keluarnya secara akademis.

BACA JUGA: 79 Mahasiswa Magister Hukum USM Ikuti Kuliah Praktisi

”Kepedulian institusi pendidikan, dalam hal ini USM terhadap permasalahan pelaku UMKM, merupakan wujud nyata sinkronisasi dunia pendidikan terhadap dunia industri, terutama UMKM,” kata Supari.

Menurut dia, selama ini UMKM mampu menjadi penopang ekonomi Nasional. Bahkan di kala krisis ekonomi di tahun 1998, UMKM menjadi penyelamat perekonomian Nasional. Dan keberadaan USM memiliki peranan yang sangat penting, dalam mempengaruhi perubahan yang bersifat fundamental di masyarakat.

”Peran dan fungsi perguruan tinggi dapat diwujudkan dalam bentuk membangun gerakan pemberdayaan masyarakat, untuk mendorong segera terciptanya transformasi sosial. Namun sampai saat ini, masih saja terjadi jarak yang lebar, antara perguruan tinggi dan basis-basis perubahan masyarakat yang ada,” ungkapnya.

BACA JUGA: Mahasiswa USM Implementasikan ‘Project-Based Learning’ di Desa Mandiri Energi Tlahab Posong

Disampaikan juga, USM akan berperan lebih progresif dalam memengaruhi perubahan masyarakat secara lebih sistematis dan berdampak luas, di masa datang. Untuk itu, kedekatan USM dengan masyarakat harus dilakukan melalui program kemitraan, antara masyarakat dan USM.

”Perguruan tinggi dituntut untuk menentukan dan memilih kebijakan yang benar-benar strategis, bagi perubahan-perubahan masyarakat yang lebih baik dan penyelesaian masalah-masalah mendasar, baik tingkat lokal, regional, Nasional atau bahkan dalam skala internasional,” jelasnya.

Dia menambahkan, salah satu peran Tri Dharma Perguruan Tinggi yang strategis dan bisa dilakukan USM yakni, membantu pengembangan sumberdaya, guna peningkatan kualitas UMKM di sekitar USM.

BACA JUGA: BBJ USM Gelar Webinar ‘Language for Life’

”Selaku intitusi pendidikan, USM mampu dan berperan sebagai konsultan pengembangan usaha dalam berbagai aspek. Seperti manajemen, peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, riset pasar dan pemasaran, bahkan sampai fasilitasi dalam menghubungkan UMKM ke lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank,” tandasnya.

Peran USM, lanjutnya, dalam memperkuat UMKM bisa dilakukan melalui penelitian dan pengabdian, yang melahirkan inovasi dan pemetaan produk unggulan UMKM, sehingga tercipta kolaborasi dalam rangka melahirkan inovasi dan pemetaan produk unggulan UMKM.

Pada kesemapatan itu, rektor mencoba mengkaji untuk membuat peralatan produksi tempe yang awalnya bersitaf tradisional ke otomatis, dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada di USM.

BACA JUGA: Sudarmono Beri Materi di LKMM Fakultas Psikologi USM

Dengan begitu, UMKM dapat menjadi inkubator bisnis oleh USM. Apabila dipandang perlu, juga akan dilakukan kolaborasi di bidang penelitian maupun pengabdian, dengan memanfaatkan teknologi modern. Atau bisa juga bekerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri.

”Adanya prototipe mesin yang akan dihasilkan itu, diharapkan ada efisiensi bagi dunia industri, terutama UMKM, sekaligus mewujudkan kesesuaian antara perguruan tinggi dan industri. Kami berharap, lulusan USM nantinya dapat langsung terserap ke dunia industri, karena kurikulum yang diterapkan telah sesuai dengan dunia industri,” tuturnya.

Riyan