GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Penyakit gondongan atau mumps kini sedang mewabah. Penyakit ini tak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga menyasar orang dewasa..
Plt Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Anang Armunanto melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Djatmiko MAP mengatakan, penyakit mumps atau gondongan ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus.
“Biasanya terjadi bengkak di bawah telinga, seperti di pipi atau di rahang. Tepatnya di kelenjar parotitis yang fungsinya memproduksi air liur, ” jelas dr Djatmiko.
Gejala-gejala yang terjadi akibat penyakit gondongan ini adalah demam sampai 39 derajat celcius, sakit kepala, nyeri otot, nyeri perut, mulut kering. Selain itu, penderita juga akan merasakan mudah lelah dan hilang nafsu makan karena tidak bisa menelan.
“Jika terjadi gejala mumps tadi harus segera ke dokter untuk mendapat pemeriksaan. Yang harus dilakukan adalah isolasi mandiri 10-12 hari, konsumsi obat pereda nyeri, minum air putih, istirahat cukup, kompres area bengkak dan makan yang lunak, ” ujar dr Djatmiko.
Pihaknya juga mengatakan jika terjadi sakit kepala yang sangat berat, kejang atau penurunan kesadaran langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Untuk pencegahannya, kami berikan imbauan kepada masyarakat agar selalu cuci tangan sebelum atau sesudah makan atau setelah melakukan aktivitas dengan tangan, bagi penderita agar tidak berbagi makanan, isolasi mandiri 10-12 hari dan vaksinasi MMR,” imbau dr Djatmiko.
Belajar di Rumah
Di Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, para siswa yang mengalami penyakit gondongan atau mumps ini harus melakukan isolasi mandiri di rumah. Agar tidak ketinggalan pelajaran, mereka belajar dari rumah dengan tugas yang dikirimkan oleh guru lewat orang tua murid.
Galih, guru SD di Kecamatan Brati menuturkan pada awal bulan November 2024, sekitar 10 muridnya mengalami penyakit gondongan. Untuk mencegah penularan, dirinya meminta agar mereka belajar di rumah saja.
“Awal bulan November kemarin ada 10 siswa kami yang mengalami penyakit gondongan. Kemudian, kami arahkan untuk belajar di rumah. Ada tugas yang saya beri lewat orang tua murid. Sampai sekarang masih tersisa dua orang yang sedang dalam pemulihan,” ujar Galih.
Galih juga memberikan arahan kepada para muridnya agar tetap menjaga kesehatan, terrmasuk di musim hujan ini. Salah satunya dengan memberikan cara untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah.