blank
Muhammad Ahsan/dok

(SUARABARU.ID) – Meningkatnya kasus hukum antara orang tua dan guru belakangan ini memicu perhatian besar di kalangan pendidikan.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kasus di mana orang tua siswa melaporkan guru ke ranah hukum semakin meningkat.

Hal ini diduga terjadi akibat minimnya pemahaman dan literasi terkait peran guru dan orang tua dalam pendidikan anak.

Dr Muhammad Ahsan, pemerhati pendidikan dan Ketua Dewan Pembina AGPAII (Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia) Provinsi Jawa Tengah, mengatakan diperlukan sinergi lebih kuat antara orang tua dan guru demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah.

’’Banyak orang tua belum menyadari kalau kewajiban utama mendidik anak terletak pada mereka, bukan hanya di pundak guru,’’ ujar Ahsan di Semarang, Selasa (5/11/2024).

’’Kewajiban asasi untuk mendidik anak diberikan langsung oleh Tuhan kepada orang tua. Guru dan sekolah hanyalah perpanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan amanat konstitusi,’’ jelas alumnus S3 Manajemen Kependidikan Unnes ini.

Menurut dia, kurangnya pemahaman ini sering kali berujung pada reaksi yang tidak tepat ketika terjadi masalah antara siswa dan guru di sekolah.

Ahsan menambahkan sekolah dan guru berperan sebagai institusi pendukung dalam membentuk karakter anak, bukan untuk menggantikan tanggung jawab orang tua.

’’Sekolah hadir untuk melengkapi pendidikan yang dimulai di rumah, bukan sebagai tempat di mana orang tua dapat mengalihkan seluruh tanggung jawab. Dalam menghadapi masalah, orang tua diharapkan lebih mengedepankan mediasi dengan guru,’’ tuturnya.

Ahsan juga menyoroti bahwa literasi bagi orang tua terkait peran dan kewajiban mereka perlu ditingkatkan demi menghindari langkah hukum yang merugikan kedua belah pihak.

Sebagai Ketua Dewan Pembina AGPAII Jateng, Ahsan menegaskan keteladanan adab dan akhlak dari orang tua sangat penting untuk ditunjukkan di dalam keluarga.

’’Sikap orang tua yang menghargai dan menghormati guru adalah bagian dari keteladanan yang akan membentuk pandangan anak terhadap pendidikan. Hal ini akan mendidik anak untuk menghormati para pendidik dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik,’’ ungkapnya.

Jika orang tua mampu memberikan contoh yang baik, lanjut dia, konflik yang melibatkan guru akan jauh berkurang.

Dia mengajak masyarakat untuk melihat pendidikan anak sebagai amanah yang melibatkan kerja sama antara guru dan orang tua.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran masing-masing, orang tua diharapkan lebih terbuka dalam berdiskusi dengan guru saat menghadapi masalah, bukan langsung membawa masalah tersebut ke ranah hukum.

mm