blank
Rektor UIN Satu, Prof. Dr. H. Abd. Aziz beberkan enam kunci menuju Internasionalisasi Kampus Tahun 2025. Foto: Humas

SURABAYA (SUARABARU.ID) – Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN Satu) Tulungagung, Prof. Dr. H. Abd. Aziz, mencanangkan tahun 2025 sebagai Tahun Internasionalisasi Kampus, serta memaparkan strateginya yang bertumpu pada enam kunci utama.

Hal itu disampaikannya dalam Focused Group Discussion (FGD) persiapan Internasionalisasi UIN Satu Tulungagung, di Hotel Double Tree Surabaya, belum lama ini.

FGD diikuti oleh Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Dekan, Wakil Dekan, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Kepala UPT, Koorprodi S-1, Kaprodi S-2, pengelola International Office, serta tenaga kependidikan UIN Satu Tulungagung.

Prof Aziz menegaskan, perlu langkah-langkah konkrit untuk memposisikan UIN Satu sebagai institusi pendidikan berkelas dunia. FGD ini sendiri, diistilahkan rektor sebagai ‘manasik internasional’ menekankan bahwa internasionalisasi membutuhkan persiapan matang dan rinci. “Seperti halnya manasik haji yang mempersiapkan setiap tahapan dengan detail, FGD ini menjadi langkah penting agar UIN Satu siap menghadapi persaingan global,” jelasnya.

Melalui forum FGD tersebut, berbagai sudut pandang akan didiskusikan untuk merumuskan strategi internasionalisasi yang menyeluruh, baik dalam kurikulum, kolaborasi akademik, hingga branding kampus di ranah internasional.

Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi panduan komprehensif bagi UIN Satu dalam memulai langkah nyata menuju internasionalisasi. “Internasionalisasi adalah proses sistematis yang harus melibatkan semua elemen universitas,” tambahnya.

Sebagai pilar utama internasionalisasi, Prof. Aziz mengidentifikasi enam kunci yang akan menjadi fokus UIN Satu Tulungagung pada tahun 2025. Berikut 6 kunci tersebut:

1. Kemitraan dan Kolaborasi Akademik.

UIN Satu Tulungagung akan memprioritaskan kemitraan dengan universitas di luar negeri yang berperan sebagai “negara satelit.” Negara-negara seperti Australia, Belanda, China, atau Timur Tengah dianggap potensial sebagai fokus kerja sama.

UIN Satu juga berencana mengoptimalkan peran dosen lulusan luar negeri dalam merancang roadmap internasionalisasi. “Kemitraan ini penting untuk memperluas jaringan dan dikenal dunia,” ujarnya.

2. Kurikulum Internasional.
Internasionalisasi juga memerlukan perubahan kurikulum yang memenuhi standar global. Rektor menegaskan perlunya kelas internasional dan pengelolaan website kampus dalam bahasa asing. “Kurikulum ini akan memperkuat kesiapan UIN Satu dalam menyambut mahasiswa internasional dan menjalin kerjasama global,” ungkapnya.

3. Kompetensi Global.
Kompetensi mahasiswa dan dosen harus sesuai standar global, melalui pendidiran Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Setiap prodi, lanjutnya, perlu memiliki skema sertifikasi yang mendukung pengakuan global. “Dengan kompetensi yang diakui internasional, lulusan kita akan lebih mudah diterima di pasar kerja global,” imbuhnya.

4. Joint Research dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri.
Kolaborasi penelitian internasional menjadi salah satu fokus untuk meningkatkan reputasi akademik UIN Satu. Langkah ini diharapkan akan meningkatkan sitasi dan reputasi akademik kampus di tingkat global.

“Kami akan memperluas kerjasama ke negara-negara ASEAN dan Pasifik, serta memotivasi dosen untuk mempublikasikan artikel di jurnal internasional kampus,” kata Rektor.

5. Menyusun Pedoman Penerimaan Mahasiswa Asing.
Rektor menyatakan pentingnya pedoman penerimaan mahasiswa internasional untuk menjamin keamanan dan kenyamanan mereka selama menempuh pendidikan di UIN Satu. “Pedoman ini akan mendukung proses penerimaan dan layanan bagi mahasiswa asing, sehingga mereka merasa dimudahkan, aman dan nyaman,” jelasnya.

6. Partisipasi pada Event Internasional.
UIN Satu akan berpartisipasi aktif dalam berbagai event internasional untuk memperkuat citra kampus di kancah global. Rektor berharap dapat menggandeng lembaga pemerintah maupun lembaga swasta dalam mengoptimalkan keikutsertaan UIN Satu pada kegiatan global. “Keikutsertaan ini bukan hanya untuk eksposur, tapi juga untuk memperluas jaringan kampus dengan berbagai pihak,” tandasnya.

Dengan strategi enam kunci internasionalisasi ini, pihaknya berharap dapat mewujudkan cita-cita sebagai kampus dengan jangkauan global, melalui langkah-langkah terukur dan kolaborasi yang kuat dengan mitra internasional.

Ning S