JEPARA (SUARABARU.ID) – Desa Semat, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, berhasil meraih verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai bukti nyata komitmen warganya dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Pencapaian ini diapresiasi langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn, yang menyebutnya sebagai hasil dari perubahan perilaku positif masyarakat.
“Ini bukan sekadar program, tetapi hasil dari perubahan perilaku dan komitmen seluruh masyarakat dalam mengelola lingkungan yang sehat,” ujar Dr. Mudrikatun dalam sambutannya saat menghadiri acara verifikasi di Desa Semat, Selasa (29/10). “Tujuannya jelas, agar semua masyarakat bisa sehat dan bebas dari risiko penyakit akibat sanitasi yang buruk.”
Dalam proses verifikasi, Desa Semat berhasil memenuhi lima pilar utama program STBM dengan hasil yang sangat memuaskan. Pilar pertama, Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), mencapai skor sempurna 100%, menunjukkan bahwa seluruh warga telah memiliki akses dan menggunakan jamban sehat.
Pilar kedua, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), tercatat dengan capaian 93,59%, mencerminkan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan untuk mencegah penularan penyakit. Pilar ketiga, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMRT), juga berhasil mencapai 100%, memastikan semua warga telah menerapkan standar kebersihan dalam konsumsi air dan makanan.
Untuk Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT), Desa Semat mencatat skor 93,59%, menunjukkan efektivitas warga dalam memilah dan mengolah sampah secara baik. Terakhir, Pilar kelima, Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT), hampir sempurna dengan perolehan 99,87%, menggambarkan bahwa mayoritas rumah tangga telah mengelola limbah cair dengan benar, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar.
Petinggi Desa Semat, Ali Suwarno, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari semangat gotong royong warga desa. “Tanpa peran aktif dan kerja sama seluruh masyarakat, pencapaian seperti ini tidak mungkin terjadi. Semua elemen bergerak dan bahu-membahu untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa pengadaan bank sampah dan kampanye berkelanjutan mengenai pentingnya program STBM menjadi bagian penting dalam mengubah perilaku masyarakat. “Bank sampah bukan hanya membantu pengelolaan sampah, tetapi juga memberi nilai ekonomi bagi warga. Selain itu, kampanye rutin tentang pentingnya sanitasi menjadi pengingat bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tugas bersama,” tambah Ali Suwarno.
Camat Tahunan, Nuril Abdillah, S.STP, MM, turut hadir dalam acara tersebut dan memberikan apresiasi atas prestasi Desa Semat. Ia menegaskan bahwa Desa Semat bukanlah satu-satunya desa yang bergerak menuju STBM, melainkan bagian dari gerakan serentak seluruh desa di Kecamatan Tahunan.
“Kami di Kecamatan Tahunan berkomitmen agar semua desa dapat lolos verifikasi STBM. Ini bukan hanya tanggung jawab satu desa, tetapi gerakan bersama. Semoga Desa Semat menjadi motivasi bagi desa-desa lain agar segera menyusul meraih verifikasi STBM,” ujar Nuril Abdillah.
Ia juga menekankan bahwa gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) akan terus digalakkan di seluruh desa di Kecamatan Tahunan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat. “CTPS ini bukan sekadar kebiasaan, tapi menjadi pondasi penting dalam mencegah penularan penyakit. Kami akan terus mengupayakan agar semua desa di kecamatan ini dapat mencapai standar STBM,” imbuhnya.
Kepala Puskesmas Tahunan, dr Megarini Hesti Aries, juga menyampaikan apresiasinya atas pencapaian Desa Semat. Ia mengungkapkan bahwa Puskesmas Tahunan telah mempersiapkan program STBM ini sejak lama, memastikan setiap tahap berjalan dengan baik. “Kami sudah menyiapkan ini jauh-jauh hari, dan saya harap perjuangan ini tidak berhenti di sini. Desa Semat memiliki banyak pantai dan potensi wisata, jadi menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan adalah investasi masa depan,” ujarnya.
dr Mega juga mengenang kondisi Desa Semat beberapa tahun lalu, di mana masih banyak ditemukan ‘WC helikopter’, sebutan untuk kebiasaan warga buang air besar di tempat terbuka atau di atas sungai. “Dulu, WC helikopter banyak ditemukan. Tapi sekarang tidak ada lagi. Ini adalah capaian yang luar biasa dan hasil dari perjuangan panjang seluruh masyarakat,” tegas dr. Mega.
Acara verifikasi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, aparat desa, BPD, FKD, Semua Ketua RT/ RW, Kader Desa dan warga setempat. Suasana haru dan bahagia terasa ketika pengumuman hasil verifikasi dibacakan oleh Hadi Wibowo. Masyarakat yang hadir tidak bisa menyembunyikan rasa bangga atas pencapaian ini,
Rasa bangga dan syukur menyelimuti acara, seolah mengukuhkan tekad masyarakat untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. “Ini adalah prestasi bersama. Dengan komitmen ini, Desa Semat telah membuktikan bahwa kesehatan lingkungan bisa dicapai jika semua elemen masyarakat bergerak bersama,” ujar Hadi Wibowo di akhir acara.
Hadepe – Asrori