KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Debat Terbuka Pasangan Cabup dan Cawabup Kebumen yang kali pertama digelar KPU setempat di Hotel Mexolie, Senin (28/10) malam, masih berjalan kaku dan tegang.
Kedua pasangan calon mencoba saling menunjukkan keunggulan program dan visi misinya. Pasangan nomor 1 Lilis Nuryani-Zaini Miftah, terutama cabup Lilis, cenderung membaca teks. Namun Zaini lebih lugas dan berusaha menyerang kebijakan petahana.
Sedangkan pasangan nomor urut dua Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih lebih percaya diri dengan menampilkan hasil-hasil pembangunan selama sekitar 3,5 tahun terakhir. Pasangan petahana ini juga bergantian secara seimbang dalam menyampaikan program dan menjawab pertanyaan.
Selama debat yang dibagi beberapa sesi, dua pendukung pasangan calon antusias memberi aplaus dan yel-yel. Debat terbuka itu juga ditayangkan langsung Kebumen TV dan channel youtube KPU.
Debat dibuka Ketua KPU Kebumen Dzakiatul Banat, dihadirii Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kebumen Boedyo Dharmawan, dimoderatori mantan presenter RCTI Igbal Fais.
Hadir segenap Komisioner KPU Kebumen, Bawaslu, Forkopimda dan pejabat Pemkab, Tim Panelis dan Tim Perumus, pimpinan parpol pendukung serta kedua tim sukses pasangan 1 dan pasangan 2.
Ketua KPU Dzakiatul Banat dalam sambutannya menyatakan, debat tersebut merupakan salah satu fasilitasi dari KPU kepada para pasangan calon dalam tahapan kampanye Pilkada 2024. Debat ini memberi kesempatan bagi kedua pasangan calon menyampaikan program, visi dan misi agar bisa terkomunikasikan kepada masyarakat calon pemilih.
“Saya harap kepada masyarakat Kebumen bisa melihat seluruh materi debat sehingga bisa memilih pasangan atas dasar program dan visi misinya. Kami berterima kasih kepada Tim Panelis dan Tim Perumus serta semua pihak, termasuk aparat keamanan, yang membantu pelaksanaan debat,”tandas Dzakiatul.
Di awal debait cabup nomor 1 Lilis Nuryani menyampaikan visi misi dan program dengan tema pembangunan daerah, menyampaikan gagasannya bergantian dengan Zaini. Jika terpilih ia akan mengutamakan pembangunan sarana jalan hingga pelosok desa.
Kritik Rumah Dinas
Selanjutnya Zaini Miftah sebagi cawabup lebih sering menambahkan. Zaini pun cukup berani mengkritik kebijakan petahana dalam pembangunan infrastruktur, terutama renovasi rumah dinas di kompleks Pendopo Bupati.
“Jka terpilih, kami akan mengalihkan anggaran pembangunan rumah dinas bupati ke infrastruktur jalan-jalan di pelosok desa,”tandas Zaini.
Debat juga sedikit memanas saat adu argumentasi mengenai geopark Kebumen. Lilis menyatakan, geopark selama ini kurang tersosialisasi ke warga. Zaini bahkan menilai bahwa geopark Kebumen sebenarnya sudah dirintis sejak 2018.
Arif Sugiyanto menjelaskan bahwa di era kepemimpinannya pembangunan infrastruktur diupayakan seimbang dengan pembangunan sumber daya manusia, sepert insentif guru mengaji dan bantuan ke pesantren maupun ormas.
Dirinya juga melobi ke Pusat agar pembangunan jalan tidak hanya dari APBD, namun bisa pula dibiayai APBN. Seperti pembangunan ruas Jalan Daendels dan lainnya.
Bahkan Arif juga menunjukkan keberhasilan pembangunan sarana jalan perkotaan dan Alun-alun Kebumen. Kini semakin banyak warga beraktivitas di halaman Pendopo Bupati Kebumen dan di sekitar Alun-alun.
Apalagi dengan menggelar berbagai even besar, menjadikan Kebumen belakangan semakin dikenal warga dari luar daerah, dan bisa menggerakkan ekonomi lokal.
Menyinggung geopark Kebumen, Arif Sugiyanto memaparkan keberhasilan geopark atau taman bumi Kebumen masuk Unesco Global Geopark (UGG).
Hal itu setelah pihaknya mengevaluasi Geopark Karangsambung-Karangbolong yang terlalu sempit dan belum menampung semua potensi Kebumen. Sosialisasi juga terus dilakukan melibatkan peran serta warga sekitar kawasan geologi.
“Yang lama kita ubah semua dan setahun kami tunda. Kemudian kita susun ulang dan menyempurnakan menjadi Geopark Kebumen agar semua kekayaan geologi, ekologi dan budaya daerah bisa masuk sembari gencar kita sosialisasikan ke masyarakat dan lembaga pendidikan. Alhamdulilah, kini Geopark Kebumen telah lolos menjadi Unesco Global Geopark,”tandas Arif.
Komper Wardopo